Nasional

Jokowi: Rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dibanding dunia

Meski demikian, Jokowi mengakui rata-rata kematian di Indonesia mencapai 3,77 persen lebih tinggi dari rata-rata kematian dunia yang mencapai 3,01 persen

Erric Permana  | 28.09.2020 - Update : 29.09.2020
Jokowi: Rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah dibanding dunia Presiden Indonesia Joko Widodo (Foto file - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA

Presiden Joko Widodo mengklaim rata-rata kasus aktif Covid-19 di Indonesia lebih rendah daripada rata-rata kasus aktif dunia.

Berdasarkan data yang diterimanya, Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo -- mengatakan rata-rata kasus aktif di Indonesia per 27 September 2020 mencapai 22,46 persen lebih rendah dibandingkan kasus aktif dunia yang mencapai 23,13 persen.

"Saya kira ini baik untuk terus diperbaiki lagi," kata Jokowi dalam rapat terbatas terkait penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi pada Senin.

Meski demikian kata dia, rata-rata kesembuhan di Indonesia sebesar 73,76 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata kesembuhan dunia yang mencapai 73,85 persen.

Dia meminta Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk mengacu standar pengobatan Kementerian Kesehatan dalam menangani pasien Covid-19 baik itu di ICU, di ruang isolasi, maupun di wisma karantina.

Dia berharap angka kesembuhan semakin lebih baik dan angka kematian akan semakin menurun.

Menurut dia, meski mengalami penurunan angka kematian dibandingkan dengan bulan lalu, rata-rata kematian di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan dunia.

Rata-rata kematian di Indonesia mencapai 3,77 persen sementara rata-rata kematian dunia mencapai 3,01 persen.

"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menekan lagi agar rata-rata kematian di negara kita bisa terus menurun," pungkas Jokowi.

Sebelumnya diberitakan angka penambahan kasus positif harian di Indonesia semakin meningkat.

Pada 25 September lalu, Indonesia kembali mencatat rekor penambahan kasus baru yakni 4.832 orang sehingga total kasus menjadi 266.845.

Ini merupakan hari ketiga berturut-turut Indonesia melaporkan penambahan kasus tertinggi.

Menurut data Kementerian Kesehatan, angka itu didapat dari pemeriksaan terhadap 26.419 orang dalam 24 jam terakhir, dengan jumlah spesimen sebanyak 46.133 sampel.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.