Nasional

Indonesia terjunkan 50 tentara evakuasi helikopter yang jatuh di Papua

Dax mengatakan pasukan tersebut fokus pada pencarian dan evakuasi korban terlebih dahulu

Errıc Permana  | 13.02.2020 - Update : 13.02.2020
Indonesia terjunkan 50 tentara evakuasi helikopter yang jatuh di Papua Ilustrasi: Tentara Nasional Indonesia. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia menurunkan satu peleton prajurit anggotanya untuk melakukan evakuasi helikopter MI-17 yang jatuh di Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Juni 2019 lalu.

Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) Cendrawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan pagi tadi tim telah menerjunkan 50 tentara dengan menggunakan empat helikopter di titik terdekat dari lokasi jatuhnya helikopter.

"[Titik terdekat berada di] Ketinggian 11.000 feet, jarak 3 km dari lokasi puing helikopter MI-17," kata Dax melalui pesan singkat kepada Anadolu Agency pada Kamis.

Dax mengatakan pasukan tersebut fokus pada pencarian dan evakuasi korban terlebih dahulu.

Sementara itu, Koordinator Evakuasi Kol Inf Binsar Sianipar mengatakan masyarakat setempat juga ikut membantu TNI dalam melakukan evakuasi.

Dia berharap pasukan tersebut bisa tiba di lokasi jatuhnya helikopter pada sore nanti.

"[Mudah-mudahan] sudah sampai di TKP dan sudah bisa mulai evakuasi dari TKP menuju Oksibil dengan menggunakan helikopter," pungkas dia.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 nomor registrasi HA 5138 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019.

Helikopter tersebut dinyatakan kehilangan kontak ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan droping logistik bagi pos TNI yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pesawat itu mengangkut 7 orang kru penerbang dan 5 orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg.

Pada 10 Januari 2020, TNI berhasil menemukan puing helikopter di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang Papua.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.