Indonesia, Oman rampungkan negosiasi perjanjian bebas visa
Perjanjian bebas visa itu akan ditandatangani oleh kedua negara dalam waktu dekat

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Indonesia dan Oman telah merampungkan negosiasi perjanjian bebas visa.
Negosiasi itu dilakukan saat Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta hari ini.
“Perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus sudah selesai kita negosiasikan,” jelas Retno dalam konferensi bersama Alawi, di Jakarta, Kamis.
Retno mengatakan perjanjian bebas visa itu akan ditandatangani oleh kedua negara dalam waktu dekat.
Dalam laman web Kementerian Luar Negeri, Direktur Hukum Perjanjian Politik Kemanan Ricky Suhendar mengatakan perjanjian ini merupakan langkah konkrit untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, lewat fasilitasi saling kunjung pejabat.
Naskah perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik, dinas dan khusus Indonesia dengan Oman itu sudah disepakati dalam perundingan yang digelar di Muscat, Oman, 25 Februari lalu.
“Terdapat perbedaan dalam sistem hukum dan kebijakan keimigrasian, namun demikian kondisi ini tidak menjadi hambatan bagi kedua pihak untuk terus berkomitmen menyelesaikan pembahasan draft perjanjian ini,” ujar Ricky.
Dalam konferensi pers itu Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi berharap kerja sama kedua negara akan terus meningkat di masa mendatang.
“Indonesia terus menjadi negara yang sangat kami hormati,” kata Alawi.
Indonesia-Oman membuka hubungan diplomatik sejak 1978.
Saat ini kedua negara memiliki kerja sama di bidang perminyakan, gas, dan ekspor produk unggulan Indonesia ke pasar Oman.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.