Nasional

Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi sepekan terakhir

Meski intensitas kegempaan pada pekan ini lebih rendah dari pekan lalu, tetapi secara umum aktivitas Merapi masih tergolong tinggi

Pizaro Gozali Idrus  | 19.12.2020 - Update : 21.12.2020
Aktivitas Gunung Merapi masih tinggi sepekan terakhir Gunung Merapi. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali Idrus

JAKARTA

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan laporan monitoring Gunung Merapi sepekan terakhir.

Meski intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, tetapi secara umum aktivitas Merapi masih tergolong tinggi.

"Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi," kata Hanik melalui keterangan tertulis pada Jumat malam.

Analisa kegempaan pada sepekan terakhir ini tercatat 217 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.621 kali gempa Fase Banyak (MP), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), 284 kali gempa Guguran (RF), 303 kali gempa Hembusan (DG) dan 9 kali gempa Tektonik (TT).

"Apabila dibandingkan dengan pekan lalu, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah," ucap Hanik.

Hanik menjelaskan jumlah kegempaan di Gunung Merapi jika dibandingan dengan periode 4-10 Desember memang mengalami penurunan.

Dalam periode tersebut, tercatat kegempaan Merapi sebanyak 232 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 1.692 kali gempa Fase Banyak (MP), 5 kali gempa Low Frequency (LF), 256 kali gempa Guguran (RF), 209 kali gempa Hembusan (DG) dan 2 kali gempa Tektonik (TT) .

Sementara untuk pengamatan secara secara visual, pada pagi hari Gunung Merapi terpantau cerah dan berkabut pada siang hingga malam hari.

Kemudian asap berwarna putih terpantau dengan intensitas ketebalan tipis hingga tebal dan bertekanan lemah.

Pada 15 Desember 2020 pukul 07.45 WIB lalu, tinggi asap maksimum 150 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Ngepos.

Kemudian pada 14 Desember 2020 pukul 08.42 WIB, guguran teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan.

Teramati jarak luncur maksimal sejauh 1,5 kilometer ke arah hulu Kali Senowo.

Data deformasi Gunung Merapi minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 9 cm/hari.

Deformasi Merapi ini dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM).

Hanik menjelaskan potensi bahwa Gunung Merapi saat ini tetap pada radius 5 kilometer dari puncak Merapi.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," kata dia.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.