Hamas: Pemadaman listrik pada RS Indonesia di Gaza ‘bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan'
Hamas memperingatkan masyarakat internasional agar tidak mengabaikan krisis bahan bakar, karena hal ini sama saja menjatuhkan 'hukuman mati' bagi semua korban luka dan pasien di rumah sakit

GAZA, Palestina
Kelompok perjuangan pembebasan Palestina Hamas pada Selasa mengatakan kekurangan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik di Rumah Sakit Indonesia, utara Jalur Gaza, dan hal itu merupakan “kejahatan terhadap kemanusiaan”.
Untuk itu, Hamas mendesak negara-negara Arab dan Muslim serta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di harian Jerusalem Post, Hamas mengatakan mereka menganggap pemadaman listrik sebagai akibat dari agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak 7 Oktober.
“Merupakan Aib bagi negara-negara yang menutup mata atau bergabung dengan penjajah dalam agresi dan genosida yang dilakukan terhadap rakyat kami dan warga sipil tak bersenjata," kata pernyataan dari Hamas.
Hamas memperingatkan “konsekuensi dari pengabaian krisis bahan bakar, karena hal ini akan mengakibatkan hukuman mati bagi semua korban luka dan pasien di rumah sakit.”
Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dapat digunakan karena fasilitas vitalnya terganggu pada Senin akibat pemadaman listrik, menurut sumber medis.
Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa pagi menyebut generator listrik di semua rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan karena kekurangan bahan bakar.
“Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar,” kata juru bicara Kemenkes Ashraf Al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram.
Al-Qudra menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan melalui distribusi bantuan.
Dia juga mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong izin pasokan bahan bakar dan unit darah untuk mendukung sektor kesehatan di Jalur Gaza yang terkepung.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh petugas ambulans sambil menggunakan senter.