Türkİye

Wanita Turki bangun kerajaan kucing karena utang budi

Sebanyak 65 ekor kucing kini tinggal di salah satu lantai rumah wanita bernama Hamide Boran

Fatih Hafiz Mehmet  | 25.01.2018 - Update : 26.01.2018
Wanita Turki bangun kerajaan kucing karena utang budi

Ankara

Fatih Hafiz Mehmet

YALOVA, Turki

Di wilayah timur laut Turki, seorang wanita membangun ‘kebun binatang’ di rumahnya. Namun, kebun binatang itu hanya berisi satu jenis hewan yaitu kucing.

Hamide Boran, 52, telah hidup sendiri di Yalova sejak suaminya meninggal enam tahun yang lalu. 

Di rumahnya dekat tepi laut Marmara itu Boran mengisi hari-harinya bersama puluhan kucing.

Orang-orang di sekitar rumah Boran menyebut rumah dua lantai yang ditempatinya itu persis seperti kerajaan kucing. 

Alasannya, salah satu lantai rumahnya itu menjadi tempat berteduh 65 ekor kucing

Boran mengatakan kepada Anadolu Agency, dia membiarkan satu lantai rumahnya dijadikan tempat tinggal kucing karena hewan berbulu itu sangat baik kepadanya. 

Terlebih, Boran mempunyai sejarah mengharukan karena memelihara kucing. 

“Suami saya menderita kanker, kami kehilangan dia karena tumor otak,” kenangnya.

“Dulu, seekor kucing selalu beristirahat di lengan suami saya. Saat dia meninggal, kucing itu tetap bersandar di lengan suami saya. Kami sampai tidak bisa memindahkan kucing itu,” ujar Boran. 

Setelah suaminya meninggal, imbuh Boran, kucing itu pun menolak untuk makan atau minum apapun selama tiga bulan hingga akhirnya mati.

“Sejak saat itulah kucing menjadi satu-satunya teman saya,” kata Boran.

Tak peduli dokter demi kucing 

Boran bercerita, kecintaannya akan kucing sebenarnya sempat membuat dia kesulitan kala ingin menyewa apartemen. 

Si pemilik apartemen selalu mempermasalahkan banyaknya jumlah kucing yang dia pelihara. 

Hingga akhirnya, Boran mendapatkan rumah dua lantai yang kini ditempatinya. 

Sejak pindah ke rumah itu, Boran tinggal di lantai satu sementara lantai dasar berubah menjadi ‘istana’ kucing. 

Dia membiarkan kucing-kucing liar keluar-masuk rumahnya. Kalaupun mereka membuat kekacauan di pekarangan orang lain, Boran bersedia untuk membersihkannya. 

Menghidupi puluhan kucing tentu bukan perkara yang mudah untuk Boran. Terlebih dia sekarang hanya hidup dari uang pensiun bulanannya yang hanya sebesar 350 lira Turki (USD93). 

Namun, keuangannya yang minim itu tak membuat Boran memupuskan kecintaannya pada kucing. 

Apalagi setelah dokter memvonis Boran mengidap paru-paru dan diabetes.

Dokter telah meminta Boran untuk tidak merawat terlalu banyak kucing. Tapi dia berkeras.

“Dokter sudah mengatakan kepada saya, 'Anda tidak boleh membiarkan kucing di dekat Anda,' karena saya menderita COPD, atau penyakit paru obstruktif kronik,” cerita Boran.

“Saya tidur dengan kucing, saya bisa kelaparan, tapi kucing saya harus kenyang,” imbuh dia.

Saking besarnya cinta Boran kepada kucing-kucing itu, dia pun tak tega untuk mengabaikan sahabat berbulunya itu kala di antara mereka ada yang menderita kanker, lumpuh atau bahkan buta. 

Dia berjanji akan terus merawat kucing selama diizinkan oleh Tuhan. 

“Mereka adalah kekasihku, segalanya. Aku mencintai mereka seperti anak-anakku sendiri,” kata Boran. 

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.