Nasional

Indonesia bangun PLTGU terbesar di Asia Tenggara

Proyek ini akan memiliki kapasitas hingga 1.760 MW dengan memanfaatkan 400 juta kaki kubik Liquefied Natural Gas (LNG) per hari

İqbal Musyaffa  | 19.12.2018 - Update : 20.12.2018
Indonesia bangun PLTGU terbesar di Asia Tenggara Ilustrasi. (Nikita Shvetsov - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Pemerintah membangun proyek infrastruktur gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution RI mengatakan PLTGU-1 akan menjadi pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara, yang menggabungkan bisnis Liquefied Natural Gas (LNG) dan bisnis independent power producer (IPP).

Proyek ini nantinya akan memiliki kapasitas hingga 1.760 MW dengan memanfaatkan 400 juta kaki kubik LNG per hari yang dikirim langsung dari Tangguh.

Dia menambahkan PLTGU ini merupakan salah satu pembangkit listrik penting yang akan menopang keandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali.

“Kita patut bersyukur dengan proyek yang penting dan membanggakan yaitu PLTGU Jawa-1 atau yang lebih sering disebut proyek IPP PLTGU Jawa-1,” ujar Darmin, Rabu, dalam siaran pers.

Lebih lanjut, Darmin menjelaskan pemerintah telah menetapkan proyek PLTGU Jawa-1 ini tidak hanya sebagai Proyek Strategis Nasional, tetapi juga sebagai proyek prioritas dari Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

“Oleh sebab itu, KPPIP mendukung penuh percepatan penyelesaian pembangunannya,” tegas dia.

Dalam proses persiapan Financial Closing, Menko Darmin mengatakan KPPIP telah memfasilitasi penyelesaian kesesuaian tata ruang, proses pengadaan lahan, dan penerbitan perizinan-perizinan yang dibutuhkan.

Menko Darmin juga mendorong agar pembangunan proyek-proyek strategis seperti proyek IPP PLTGU Jawa-1 ini dilanjutkan dengan pembangunan infrastruktur strategis lainnya di seluruh Indonesia dengan kualitas, profesionalisme, dan kecepatan tinggi.

“Infrastruktur gas diperlukan untuk mendukung pengembangan pembangkit listrik tenaga gas di seluruh Indonesia,” tegas dia.

Dia berpesan kepada Pertamina, PLN, dan semua pihak yang terlibat agar kerja sama ini dijalankan sesuai dengan rencana langkah-langkah yang telah ditetapkan, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pembangkit listrik dari gas merupakan salah satu langkah mendukung kebijakan pemerintah untuk meningkatkan komposisi energi bersih sampai 2025.

“Pembangunan proyek ini, merupakan langkah strategis yang ke depannya akan menjalankan komitmen pemerintah dalam mendukung energi baru dan terbarukan,” kata Nicke.

Nicke menguraikan pembangkitan listrik Jawa-1 melibatkan lebih dari 20 perusahaan, baik dari dalam negeri maupun perusahaan internasional dengan nilai sekitar USD1,8 miliar (atau sekitar Rp26 triliun).

Proyek ini, menurut dia, akan menciptakan multiplier effect yang sangat luas bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya.

Salah satunya adalah penyerapan tenaga kerja yang mencapai 5.000 orang pada masa konstruksi dan kurang lebih 200 orang pada masa operasi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.