Nasional

Basarnas temukan 2 indikasi obyek kapal di dasar Danau Toba

Obyek pertama berlokasi sejauh 2,5 kilometer dari Pelabuhan Tigaras, sedang obyek kedua berjarak 2 kilometer

Hayati Nupus  | 24.06.2018 - Update : 25.06.2018
Basarnas temukan 2 indikasi obyek kapal di dasar Danau Toba Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan setelah tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Pada 21 Juni 2018.( Kiki Cahyadi - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA 

Tim terpadu pencari korban KM Sinar Bangun menemukan dua indikasi obyek kapal di dasar Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.

Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan kedua obyek tersebut berada di kedalaman 490 meter Danau Toba.

“Kami menemukan ada indikasi obyek, bentuknya agak melengkung panjang, mestinya kemungkinan barang keras,” kata Syaugi, Minggu.

Syaugi mengatakan, dari Pelabuhan Tigaras, Parapat, Simalungun, obyek pertama tersebut berlokasi sejauh 2,5 kilometer. Sedang obyek kedua berjarak 2 kilometer.

“Kalau dilihat dari info awal kan letak jatuhnya di 500 meter ke arah timur laut,” kata Syaugi.

Meski begitu, ujar Syaugi, pihaknya belum dapat memastikan jika benda yang dimaksud adalah KM Sinar Bangun.

Setelah ini, ungkap Syaugi, tim khusus akan menganalisis dan menentukan temuan ini dengan gambar tiga dimensi.

Syaugi mengatakan, dalam pencarian hari ini saja, cuaca di Danau Toba terus berubah dengan cepat. Dari cerah, panas, mendung, hingga hujan.

“Meski begitu tim kami terus bekerja, terus menyapu tempat tersebut,” ujar Syaugi.

Syaugi mengatakan Basarnas belum memiliki robot yang dapat memasuki kedalaman 500 meter untuk mengangkat kapal tersebut, jika nanti lokasinya ditemukan.

Paling memungkinkan, ujar Syaugi, adalah dengan menarik kapal tersebut secara manual.

KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin sore pukul 17.30 WIB, sekitar 1,6 kilometer dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Kapal bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Pulau Samosir, pada pukul 17.15 WIB menuju Pelabuhan Tigaras.

Kapal diduga oleng akibat cuaca buruk dan angin kencang yang menimbulkan ombak besar sehingga akhirnya tenggelam.

Tim terpadu yang terdiri dari Basarnas, Kepolisian, TNI dan masyarakat setempat masih mencari keberadaan kapal tersebut.

Hingga sepekan setelah tenggelamnya kapal, tim terpadu baru menemukan dapat mengevakuasi 22 orang, terdiri dari 19 orang selamat dan tiga lainnya tewas.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın