Basarnas gunakan alat deteksi logam cari kapal tenggelam
Multibeam Scan Sonar ini dapat mendeteksi logam dengan daya jelajah hingga kedalaman 2.000 meter

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Tim terpadu pencari korban KM Sinar Bangun mendatangkan alat Multibeam Scan Sonar ke Danau Toba, Sumatera Utara.
Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan alat ini dapat mendeteksi logam dengan daya jelajah hingga kedalaman 2.000 meter.
“Alat ini mempunyai kemampuan hingga 2000 meter,” ujar Syaugi, Minggu.
Sebelumnya, kata Syaugi, Basarnas juga menggunakan alat serupa, namun hanya berkapasitas 600 meter. Dengan penggunaan alat terbatas itu, Basarnas belum dapat menemukan lokasi kapal tenggelam.
KM Sinar Bangun tenggelam pada Senin sore pukul 17.30 WIB, sekitar 1,6 kilometer dari Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kapal bertolak dari Pelabuhan Simanindo, Pulau Samosir, pada pukul 17.15 WIB menuju Pelabuhan Tigaras.
Kapal diduga oleng akibat cuaca buruk dan angin kencang yang menimbulkan ombak besar sehingga akhirnya tenggelam.
Tim terpadu yang terdiri dari Basarnas, Kepolisian, TNI dan masyarakat setempat masih mencari keberadaan kapal tersebut.
Hingga sepekan setelah tenggelamnya kapal, tim terpadu baru menemukan dapat mengevakuasi 22 orang, terdiri dari 19 orang selamat dan tiga lainnya tewas.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.