Surplus perdagangan dengan AS meningkat, defisit dari China berkurang
Surplus dari Amerika Serikat hingga Mei mencapai USD4,05 miliar, sementara defisit dengan China sebesar USD4,6 miliar

Jakarta Raya
JAKARTA
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pada periode Januari-Mei Indonesia mencatatkan surplus perdagangan terbesar dengan Amerika Serikat dan defisit perdagangan dengan China yang relatif berkurang.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus perdagangan dengan Amerika Serikat mencapai USD4,05 miliar, naik dari tahun lalu sebesar USD3,92 miliar.
“Surplus ini berasal dari total ekspor nonmigas Indonesia ke AS sebesar USD7,22 miliar sementara total impor sebesar USD3,16 miliar,” ujar Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin.
Indonesia juga meraih surplus dari India sebesar USD2,53 miliar, sedikit berkurang dari surplus tahun lalu yang sebesar USD3,08 miliar.
Selain itu surplus dari Belanda sebesar USD934 juta yang merosot dari surplus tahun lalu USD1,01 miliar.
Indonesia menderita defisit perdagangan paling besar dari China dengan jumlah mencapai USD4,6 miliar.
Defisit ini berasal dari total ekspor Indonesia ke China sebesar USD10,39 miliar kemudian impor sebesar USD14,99 miliar.
“Jumlah defisit ini berkurang dari tahun lalu yang mencapai USD8,46 miliar,” kata Suhariyanto.
Defisit perdagangan lainnya didapatkan Indonesia dari Thailand sebesar USD1,32 miliar yang juga mengecil dari defisit tahun lalu sebesar USD1,6 miliar.
Indonesia juga menderita defisit dari Australia sebesar USD753 juta, berkurang dari defisit tahun lalu yang mencapai USD1,04 juta.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.