Punya 68 cekungan, Indonesia optimistis penuhi lifting migas 1 juta barel
Beberapa tahun mendatang sudah tersedia data migas akurat daya tarik bagi investor
Jakarta Raya
JAKARTA
Indonesia masih mempunyai 68 dari 128 cekungan potensial mengandung minyak dan gas yang belum dieksplorasi sehingga bisa berkontribusi positif pada target lifting 1 juta barel pada 2030, ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Menurut dia, 68 cekungan tersebut sudah dalam perencanaan, sehingga beberapa tahun mendatang sudah bisa tersedia data migas akurat yang dapat menjadi daya tarik investor menanamkan investasinya.
"Kita memang punya program jangka panjang supaya bisa melakukan recovery kembali target produksi, target lifting kita,” ujar Menteri Arifin dalam siaran pers, Selasa.
Menteri Arifin mengakui lifting migas relatif turun di tengah situasi pandemic, demikian juga kebutuhan energi menurun seiring perlambatan kegiatan ekonomi.
Pemerintah bahkan menjadwalkan ulang rencana lelang 12 wilayah kerja bagu, karena daya tarik bisnisnya menurun.
Pemerintah mengambil beberapa langkah untuk memenuhi target lifting.
Survei seismik
Pertama mengedepankan strategi eksplorasi masif dan intensif.
Kemudian mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature, dan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumberdaya menjadi lifting.
Pemerintah juga meningkatkan kegiatan eksplorasi untuk memenuhi target tersebut.
Salah satunya adalah pelaksanaan survei seismik 2D terbesar di Asia Pasifik melalui Komitmen Kerja Pasti Wilayah Kerja Jambi Merang yang saat ini sudah mencapai 23.705 km atau sebesar 79 persen dari target 30.000 km yang akan selesai pada Juli 2020.
“Pelaksanaan survei seismik tersebut melewati area yang berpotensi menjadi penemuan besar (giant discovery),” ujar Menteri Tasrif.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
