Lifting minyak di utara Sumatera lampaui target

Iqbal Musyaffa

Jakarta

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan lifting minyak bumi dan kondesat di wilayah Sumatera bagian utara (Sumbagut) sudah melampaui target pemerintah pada APBN 2019.

Pengawas Utama Lifting SKK Migas Sumbagut Yanin Kholison mengatakan lifting minyak mentah dan kondensat di Sumbagut mencapai sekitar 222.330 ribu barel perhari atau 4,9 persen melampaui target dalam APBN.

Menurut dia, jumlah tersebut belum termasuk produksi minyak di laut Anambas dan Natuna Propinsi Kepulauan Riau, yang diawasi oleh Pengawas SKK Migas Pusat.

Sementara target produksi untuk 9 perusahaan KKKS di wilayah operasi Sumbagut dalam APBN 2019 sekitar 211.939 barel per hari.

Kemudian jika dibandingkan dengan penetapan target lifting WP&B (Work Program and Budget) yang sebesar 202,155 barel perhari, maka angka kenaikannya mencapai 10 persen.

“Penerapan baru kebijakan pengawasan langsung kegiatan lifting oleh Pengawas Lapangan SKK Migas untuk mengamankan penerimaan negara mulai dirasakan hasilnya,” ujar Yanin dalam keterangan resmi, Senin

Yanin menambahkan selain pengawasan langsung oleh SKK Migas, capaian positif ini terjadi karena realisasi produksi yang membaik serta adanya kebijakan untuk memaksimalkan lifting bulanan.

“Dibandingkan pada tahun sebelumnya, total kenaikan pada bulan Januari tercatat sekitar 11 persen,” ungkap dia.

Yanin menjelaskan saat ini secara nasional kontribusi lifting minyak dan kondensat minyak wilayah operasi Sumbagut sekitar 30 persen dari target APBN yang mencapai 775 ribu barel perhari.

Menurut dia, pada wilayah Sumbagut sumber produksi utama berasal dari Blok Rokan - PT Chevron Pacific Indonesia. Selain Chevron, terdapat KKKS Produksi minyak lainnya yaitu Pertamina EP, BOB BSP-PH, EMP Malacca Straits, EMP Tonga, PHE Siak, PHE Kampar dan PHE NSO-NSB dan SPR Langgak. Wilayah kerja SKK Migas Sumbagut mencakup wilayah migas di Provinsi Riau, Aceh, dan Sumatera utara.