Muhammad Latief

JAKARTA

Kerja sama antara Malaysia Airlines dan Japan Airlines (JAL) akan membantu kedua maskapai meningkatkan posisi dan keuntungan mereka di rute Malaysia-Jepang, kata kepala analis CAPA Centre for Aviation, Brendan Sobie.

Kolaborasi ini memungkinkan kedua pihak untuk mengkoordinasikan penjadwalan dan menetapkan harga bersama.

Ini membantu untuk meningkatkan penjualan dan margin di tengah persaingan ketat di sebagian besar pasar, seperti dilansir The Star.

Kedua belah sedang melobi regulator di masing-masing negara untuk kebijakan anti-monopoli dan mempromosikan persaingan yang adil dan kesepakatan yang menguntungkan konsumen.

"Jika disetujui, kerja sama itu akan membantu Malaysia Airlines dan JAL bersaing di pasar Malaysia-Jepang, yang telah menjadi jauh lebih kompetitif dalam beberapa tahun terakhir," ujar Sobie.

“ANA, yang merupakan saingan berat JAL, hanya mulai melayani Malaysia pada 2015 dan memiliki penerbangan kedua pada 2016.

"AAX telah menambahkan dua penerbangan Jepang lagi dalam setahun terakhir," kata Sobie.

Malaysia Airlines memiliki beberapa aturan kerja sama dengan beberapa Airlines, namun sepertinya kerja sama ini berbeda sebelumnya.

“Kolaborasi mereka sebagai usaha patungan (JV). Dalam industri penerbangan, kata-katanya mengandung makna khusus - ikatan yang memungkinkan mitra berbagi pendapatan seperti perusahaan tunggal, serta menyesuaikan jadwal penerbangan dan tarif.

“JV memungkinkan untuk lebih dari operasi berbagi kode dan memungkinkan penumpang untuk lebih mudah membuat koneksi,” kata Nikkei Asian Review dalam sebuah laporan.

Dia menambahkan "bahwa saat memasuki JV, JAL tidak akan mengakuisisi saham di Malaysia Airlines".