Ekonomi, Nasional, Regional

Jepang bahas infrastruktur, pelabuhan dengan Indonesia

Jepang dan Indonesia membahas rekomendasi untuk mempromosikan kerja sama kedua negara pada 2045 yang juga sekaligus menandai 100 tahun kemerdekaan Indonesia

İqbal Musyaffa  | 15.11.2018 - Update : 15.11.2018
Jepang bahas infrastruktur, pelabuhan dengan Indonesia Ilustrasi. Foto udara proyek pembangunan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) di jalan Kalimalang, Jakarta, Indonesia, pada 21 Februari 2018. Usai kecelakaan kerja di proyek jalan tol Becakayu pada 20 Februari 2018 dini hari, pemerintah melakukan moratorium seluruh proyek jalan tol layang. (Eko Siswono Toyudho - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

SINGAPURA

Jepang dalam kesempatan KTT ASEAN ke 33 di Singapura mengaku telah membahas berbagai isu dengan Indonesia.

Direktur Divisi Asia Tenggara Kedua Kementerian Luar Negeri Jepang Shingo Miyamoto dalam perbincangannya dengan media di Singapura, Kamis, menyebut beberapa isu terkait yang dibahas antara lain mengenai pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Miyamoto mengatakan Jepang dan Indonesia membahas rekomendasi untuk mempromosikan kerja sama kedua negara pada 2045 yang juga sekaligus menandai 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

“Jalur second track diplomacy akan memberikan kontribusi yang besar untuk kedua negara,” ungkap dia.

Selain itu, menurut dia, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bersama Presiden Joko Widodo juga membahas tentang proyek pelabuhan baru Patimban, kereta cepat Jakarta-Surabaya, dan percepatan kerja sama untuk MRT Jakarta.

“Jepang juga akan mengimplementasikan bantuan untuk pengembangan ekonomi dan infrastruktur pulau-pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan negara lain seperti di Sabang, Morotai, serta Natuna,” jelas Miyamoto.

Selain itu, dia mengatakan PM Abe juga mendukung proyek Universitas Islam Internasional Indonesia serta mempertimbangkan kerja sama yang diperlukan dengan universitas di Jepang untuk mendukung proyek tersebut

Iklim dan lingkungan investasi kedua negara, lanjut dia, terus membuahkan hasil dan meningkat.

Selain membahas isu-isu ekonomi, kedua Kepala Negara menurut Miyamoto, juga membahas mengenai Laut China Selatan. Dia mengatakan sikap Jepang adalah kebebasan navigasi harus terjaga di wilayah tersebut.

“Kemudian juga harus ada demiliterisasi di wilayah itu,” tegas dia.

Kemudian terkait Semenanjung Korea, Miyamoto mengatakan PM Abe menjelaskan kepada Presiden Joko Widodo bahwa meskipun suasana di wilayah tersebut sudah lebih baik, namun Korea Utara belum melakukan upaya apapun untuk denuklirisasi.

Posisi Jepang menurut dia, adalah meminta mereka (Korea Utara) untuk mengimplementasikan semua resolusi DK PBB agara tekanan bisa dihilangkan sebelum sanksi terhadap mereka dicabut.

“Kami akan meminta kerja sama Pak Jokowi utk menyelesaikan isu itu karena Indonesia punya hubungan diplomatik dengan Korea Utara,” imbuh Miyamoto.

Pada pertemuan tersebut, PM Abe menurut dia, tidak lupa menyampaikan rasa bela sungkawa atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air serta gempa di Lombok dan Palu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın