Ekonomi

Indonesia perkuat kerja sama kemaritiman dengan Belanda

Indonesia mengajak Belanda untuk berinvestasi pada sektor pelabuhan, vokasi, dan pengembangan sumber daya manusia

İqbal Musyaffa  | 20.02.2019 - Update : 21.02.2019
Indonesia perkuat kerja sama kemaritiman dengan Belanda Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) bertemu dengan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol bertemu membahas kerja sama kemaritiman kedua negara di Jakarta, Rabu (Iqbal Musyafa-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Iqbal Musyaffa

JAKARTA

Indonesia dan Belanda menggelar pertemuan Forum Maritim Bilateral yang ketiga kalinya di Jakarta, Rabu, untuk memperkuat kerja sama kemaritiman kedua negara.

Forum ini sudah berlangsung sejak tahun 2016.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan forum bilateral ini sudah menghasilkan kemajuan signifikan.

Dia mengungkapkan pada Forum Maritim Bilateral kedua, November lalu di Den Haag telah dibahas beberapa isu seperti keselamatan maritim, pembuatan kapal, pengembangan pelabuhan, pelatihan kejuruan, perikanan, dan peluncuran situs web Sekretariat Maritim.

“Saya yakin bahwa kami bisa berbagi pandangan yang konvergen tentang masalah kebijakan maritim, memberikan ruang yang cukup untuk kerja sama yang lebih besar dan lebih dekat,” ungkap Menteri Luhut.

Menurut dia, Belanda memiliki hubungan sejarah yang panjang dengan Indonesia.

Berdasarkan hal tersebut, Indonesia mengajak Belanda untuk berinvestasi pada sektor pelabuhan, vokasi, dan pengembangan sumber daya manusia.

Menteri Luhut menjelaskan pemerintah telah menciptakan sejumlah inisiatif besar pada sektor infrastruktur kemaritiman sejak 2014 hingga 2019.

Inisiatif tersebut antara lain pembangunan 83 kapal kontainer senilai Rp28,15 triliun, 500 kapal komunitas senilai Rp25 triliun, dan 26 kapal perintis senilai Rp4,16 triliun.

Pemerintah juga telah merumuskan roadmap jangka panjang untuk pengembangan industri pembuatan kapal untuk memenuhi kebutuhan 1.000 kapal per tahun di berbagai pelabuhan besar yang telah dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi maritim Indonesia.

“Ada tiga investasi yang dijajaki, yakni pada pelabuhan Kuala Tanjung dan Bitung, Patimban, serta beberapa pelabuhan di tempat lainnya,” tambah Menteri Luhut.

Menteri Luhut menambahkan Indonesia membuka kerja sama investasi dengan siapapun, termasuk Belanda karena tidak mungkin mengerjakan pengembangan kemaritiman sendirian.

“Jangan bilang kita ke China saja. Buat kita, siapa saja selama memenuhi kriteria yang ditetapkan,” imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol mengatakan forum bilateral ini diharapkan dapat mengembangkan kerja sama lebih lanjut pada bidang ekonomi, ilmiah, teknologi, sosial, serta kerja sama publik dan swasta kedua negara.

“Kedua negara bisa berbagi tantangan lingkungan kemaritiman dan iklim. Kerja sama dan kemitraan ini akan membantu mengatasi masalah ini,” tambah Swartbol.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.