Ekonomi

Indonesia-Amerika sepakati rencana kerja perlindungan HAKI

Perlindungan HAKI mendorong perkembangan industri kreatif, indikasi geografis komoditas ekspor, hak paten, maupun produk inovatif lain

Muhammad Nazarudin Latief  | 17.05.2018 - Update : 17.05.2018
Indonesia-Amerika sepakati rencana kerja perlindungan HAKI Kementerian Perdagangan menyelenggarakan The 17th Indonesia-United State Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) Senior Official Meeting (SOM) Level di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 14 Mei 2018. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang membahas perdagangan dan investasi antara kedua negara, khususnya di bidang perikanan, pertanian, perdagangan digital, dan layanan keuangan. (Dok.Kementerian Perdagangan RI - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Indonesia dan Amerika Serikat menyepakati rencana kerja hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dalam pertemuan bilateral Indonesia–USA Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA) ke-17 di Jakarta, awal pekan lalu.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo, mengatakan rencana kerja ini diharapkan bisa mendorong Amerika mengeluarkan Indonesia dari daftar Priority Watch List (PWL), yaitu daftar penilaian yang dibuat pemerintah AS terhadap mitra dagang mereka.

“Rencana kerja HAKI berisi antara lain pembahasan best practices aturan HAKI sesuai dengan komitmen kedua negara. Serta program kerja sama mendorong penghormatan dan perlindungan HAKI,” ungkap Iman melalui pernyataan tertulis, Kamis.

Menurut Iman, rencana kerja ini juga mendukung pemerintah menciptakan kesadaran HAKI dan mendorong industri nasional. Industri kreatif, pemanfaatan indikasi geografis komoditas ekspor, hak paten, maupun beragam inovasi lainnya perlu mendapat perlindungan.

Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan Made Marthini menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen menyempurnakan sistem HAKI.

“Perlindungan dan penghormatan HAKI di Indonesia sudah semakin baik dan aturan perundangan pun semakin modern. Sistem perlindungan HAKI yang kuat diperlukan seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri kreatif di Indonesia,” ujar Made.

Selain HAKI, beberapa isu penting yang dibahas kali ini antara lain Sistem Preferensi Umum (Generalized System of Preferences /GSP), akses pasar di bidang pertanian, perikanan, isu digital, dan jasa keuangan. Kedua negara juga sepakat berbagi informasi terkait perkembangan terkini niaga elektronik (e-commerce) di AS dan kebijakan pemerintah AS dalam mengembangkan niaga elektronik.

“Sesi khusus best practice niaga elektronik tersebut sangat berguna sebagai masukan dalam membuat kebijakan yang seimbang untuk mendorong bertumbuhnya bisnis dan mengurangi risiko yang muncul dari perkembangan pesat niaga elektronik,” kata Iman.

TIFA merupakan forum komunikasi bilateral AS dengan Indonesia untuk membahas isu perdagangan dan investasi, serta berbagai potensi kerja sama yang digelar setiap tahun.

Pertemuan mengangkat peluang investasi dan perdagangan Indonesia di AS, khususnya untuk penguatan akses pasar Indonesia di AS di sektor produk pakaian, buah-buahan, dan investasi restoran.

Total perdagangan barang Indonesia-AS selama periode 2013-2017 menunjukkan tren peningkatan sebesar 0,39 persen. Pada 2017, total perdagangan Indonesia-AS mencapai USD25,90 miliar, naik 10,53 persen dibandingkan 2016 yang hanya mencapai USD23,43 miliar.

Ekspor Indonesia ke AS pada 2017 tercatat sebesar USD17,78 miliar dan impor dari AS mencapai USD8,12 miliar. Dengan demikian, surplus neraca perdagangan Indonesia terhadap AS mencapai USD9,66 miliar pada 2017.

Sementara itu pada periode Februari 2018, neraca perdagangan Indonesia terhadap AS surplus USD1,41 miliar. AS merupakan tujuan ekspor utama Indonesia ke-2 setelah Tiongkok. Dari sisi investasi, nilai investasi AS di Indonesia mencapai USD 1,9 miliar, menempati peringkat ke-3 setelah Jepang dan Singapura.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.