Ekonomi Islam solusi memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan
Keuangan syariah dapat berkontribusi dengan mempromosikan gagasan pembagian risiko, integrasi keuangan komersial dan sosial sebagai salah satu faktor utama untuk memastikan ketahanan ekonomi inklusif

Jakarta Raya
JAKARTA
Bank Indonesia mengatakan perkembangan ekonomi dan keuangan Islam merupakan solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini dan masa depan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan keuangan berbasis syariah dapat berkontribusi dengan mempromosikan gagasan pembagian risiko dan integrasi keuangan komersial dan sosial yang merupakan salah satu faktor utama untuk memastikan ketahanan ekonomi yang inklusif.
“Sebuah perjalanan panjang dan tantangan besar masih ada di depan kita untuk menyadari manfaat penuh yang bisa diberikan oleh ekonomi dan keuangan Islam pada dunia,” ujar Dody dalam acara the 5th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) 2019 di Jakarta, Selasa.
Menurut Dody, pada saat ketidakpastian ekonomi global berkepanjangan dengan potensi pertumbuhan ekonomi global yang menurun dan diperburuk dengan ketegangan perdagangan AS-China, maka dunia sedang mencari keseimbangan dan stabilitas baru.
“Tekanan tidak hanya terjadi di negara-negara dengan fundamental ekonomi yang buruk, tetapi juga negara dengan fundamental relatif sehat seperti Indonesia,” kata Dody.
Oleh karena itu, Dody mengatakan perlu ada solusi bagi tatanan ekonomi dunia yang perlu diarahkan sehingga menjadi lebih adil, tumbuh secara proporsional, dan berkelanjutan.
Kegiatan ekonomi juga harus menjadi lebih produktif dengan distribusi pendapatan yang lebih inklusif.
Selanjutnya, transaksi keuangan harus didasarkan pada kegiatan ekonomi riil yang mengandung prinsip ekonomi, bisnis, dan keuangan Islam.
“Saya melihat bahwa perkembangan ekonomi dan keuangan Islam adalah solusi untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan,” kata dia.
Dody mengatakan ekonomi dan keuangan Islam diyakini mengandung nilai-nilai yang sangat condong ke arah keadilan yang lebih besar dalam pembangunan sosial-ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta kesejahteraan manusia.
“Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko dan bukan dengan pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas pasar keuangan,” urai Dody.
Dia menambahkan berdasarkan pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa ekonomi dan keuangan Islam memiliki potensi besar, baik sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru, maupun untuk meningkatkan struktur neraca berjalan.
“Saat ini ekonomi Islam telah menjadi sumber pertumbuhan baru, tidak hanya di kalangan negara mayoritas muslim saja, tetapi juga di negara lain dengan umat Islam bukan sebagai mayoritas,” kata Dody.
Dia mengatakan bahwa layanan keuangan syariah Islam telah mencatat kinerja keuangan yang signifikan dalam dekade terakhir di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Fundamental industri keuangan Islam tetap kuat dengan lebih dari USD1,7 triliun dana kelolaan dan sebagian besar dari 20 dana kekayaan negara terbesar terletak di negara-negara dengan Islam sebagai agama utamanya,” ujar Dody.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.