Bangun Gardu Induk di Aceh, PLN bisa hemat Rp265 miliar per tahun
Pembangunan Gardu Induk ini membuat PLN bisa menutup pembangkit diesel berkekuatan 48, 8 megawatt

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Perusahaan Listrik Negara bisa menghemat biaya sekitar Rp265,5 miliar dalam satu tahun karena beroperasinya Gardu Induk dan SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dalam siaran pers, Selasa.
Menurut Jonan beroperasinya GI dan SUTT ini akan menutup beberapa pembangkit listrik berbasis diesel dengan kekuatan kurang lebih 48,8 megawatt.
“Pada akhirnya ini akan menurunkan biaya pokok pengadaan listrik," kata Menteri Jonan.
Menteri Jonan meresmikan beberapa proyek infrastruktur kelistrikan di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, Selasa.
Gardu Induk yang diresmikan adalah GI 150 kV Takengon (1x30 MVA) dan SUTT 150 kV Takengon - Bireun, dengan panjang jaringan 73,51 Kms (203 tower).
Kemudian GI 150 kV Subulussalam (1x30 MVA) dan SUTT 150 kV Subulussalam - Sidikalang, dengan panjang jaringan 110,48 Kms. Berikutnya GI 150 kV Kutacane (1x30 MVA) dan SUTT 150 kV Berastagi - Kutacane, dengan panjang jaringan 110,48 Kms.
Menurut Menteri Jonan infrastruktur itu merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan listrik dengan kualitas yang lebih andal dan mengurangi gangguan.
Menurut dia, persoalan listrik di Aceh adalah sistem transmisi dan distribusi.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan biasanya layanan listrik di provinsinya sering padam. Namun, satu tahun belakangan cukup membaik.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.