Dunia, Ekonomi

Ursula von der Leyen: Dunia Barat yang seperti kita dulu kini tidak ada lagi

Kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada hari Selasa mengatakan kebijakan Presiden AS Donald Trump membawa perubahan "bersejarah", yang memaksa Uni Eropa untuk "memainkan peran yang sangat aktif" dalam membentuk tatanan dunia baru ini.

Anadolu Staff  | 16.04.2025 - Update : 19.04.2025
Ursula von der Leyen: Dunia Barat yang seperti kita dulu kini tidak ada lagi Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen. ( Foto file - Anadolu Agency )

BERLIN

Kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen pada hari Selasa mengatakan kebijakan Presiden AS Donald Trump membawa perubahan "bersejarah", yang memaksa Uni Eropa untuk "memainkan peran yang sangat aktif" dalam membentuk tatanan dunia baru ini.

"Barat seperti yang kita kenal tidak ada lagi," kata von der Leyen kepada surat kabar Jerman Die Zeit, seraya menambahkan bahwa meskipun dia telah menjadi "penganut paham Atlantik yang yakin" dan "sahabat karib AS," krisis saat ini antara pemerintah AS dan Eropa ditambah dengan tantangan geopolitik yang lebih luas memaksa Uni Eropa untuk mengambil langkah-langkah yang tepat.

"Apa yang kita anggap sebagai tatanan dunia kini berubah menjadi kekacauan dunia, yang dipicu tidak hanya oleh perebutan kekuasaan antara China dan AS, tetapi tentu saja juga oleh ambisi imperialis Putin," kata von der Leyen. "Itulah sebabnya kita membutuhkan Uni Eropa baru yang siap untuk terjun ke dunia yang luas dan memainkan peran yang sangat aktif dalam membentuk tatanan dunia baru yang akan datang ini."

Von der Leyen berpendapat bahwa menyusul kebijakan perdagangan agresif Presiden AS Donald Trump, Uni Eropa telah mempertahankan kekuatannya sambil menarik minat dari negara-negara lain, berkat prediktabilitas dan keandalan blok yang beranggotakan 27 negara tersebut.

“Dampak samping yang positif adalah bahwa saat ini saya sedang melakukan pembicaraan yang tak terhitung jumlahnya dengan para kepala negara dan pemerintahan di seluruh dunia yang ingin bekerja sama dengan kami dalam tatanan baru,” kata von der Leyen, mengutip ada Kanada, India, Malaysia, Indonesia, Meksiko, dan Amerika Selatan sebagai contoh.

Von der Leyen menekankan bahwa sementara perdagangan dengan AS saat ini mencapai13% dari perdagangan global angka yang substansial 87% sisanya terjadi dengan negara-negara lain.

“Semua orang meminta lebih banyak perdagangan dengan Eropa dan ini bukan hanya tentang hubungan ekonomi. Ini juga tentang menetapkan aturan umum dan ini tentang prediktabilitas. Eropa dikenal karena prediktabilitas dan keandalannya, yang sekali lagi mulai dilihat sebagai sesuatu yang sangat berharga,” katanya. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın