Yusuf Hatip

BRUSSEL

Uni Eropa akan melanjutkan persiapannya untuk menghadapi kemungkinan keluarnya Inggris tanpa kesepakatan.

"Kami akan melanjutkan persiapan kami untuk semua kemungkinan, termasuk skenario Brexit tanpa kesepakatan. Risikonya semakin besar dengan pemungutan suara terbaru. Meskipun kami tidak ingin ini terjadi, tetapi kami harus siap untuk itu," kata Preben Aamann, juru bicara untuk Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, pada Selasa.

Pernyataan Aamann dikeluarkan setelah anggota parlemen Inggris menentang keras persyaratan Brexit yang diajukan Perdana Menteri Inggris Theresa May.

"Kami menyesali hasil pemungutan suara itu dan mendesak pemerintah Inggris untuk mengklarifikasi visi dan misinya sesegera mungkin," kata dia lagi.

Aamann menekankan bahwa 27 negara anggota UE lainnya (EU27) akan tetap satu suara dan bertanggung jawab karena mereka telah melalui seluruh proses dan akan berupaya meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh Brexit.

"Kami akan melanjutkan proses ratifikasi perjanjian yang dicapai UE - Inggris. Perjanjian ini merupakan cara terbaik dan satu-satunya untuk memastikan penarikan Brexit dari Uni Eropa berlangsung secara teratur," jelas dia.

"Jika kesepakatan tidak mungkin tercapai dan tidak ada yang mau sepakat, maka siapa yang akhirnya berani mengemukakan satu-satunya solusi positif itu?" cuit Presiden Komisi Eropa Donald Tusk.

Hasil pemungutan suara menunjukkan bahwa kesepakatan yang disepakati oleh para pejabat Inggris dan Uni Eropa setelah dua tahun berunding itu batal. 

*Diyar Guldogan turut melaporkan dari Ankara