Dunia

Ukraina desak Jerman pertimbangkan kembali posisinya soal Rusia

Kyiv tidak memahami perilaku Berlin, kata duta besar Ukraina untuk Turki

Merve Aydogan  | 25.01.2022 - Update : 26.01.2022
Ukraina desak Jerman pertimbangkan kembali posisinya soal Rusia Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasyl Bodnar. (Foto file - Anadolu Agency)

ANKARA

Di tengah kritik terhadap kebijakan hati-hati Jerman terhadap Rusia, Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasyl Bodnar pada Senin mengatakan kebijakan ini perlu "dipertimbangkan kembali."

Berbicara kepada Anadolu Agency, Bodnar menunjuk pada kerja sama yang erat antara negaranya dan Jerman, menambahkan bahwa mereka "tidak mengerti perilaku (Berlin)."

Pernyataan Bodnar datang setelah kepala angkatan laut Jerman harus mengundurkan diri setelah komentar kontroversial terkait Ukraina.

Selama akhir pekan, Wakil Laksamana Kai-Achim Schoenbach mengatakan Rusia tidak berniat menyerang Ukraina, dan Presiden Rusia Vladimir Putin pantas dihormati.

Menghadapi kritik internasional dan protes keras dari Kyiv, Kementerian Pertahanan Jerman pada Sabtu malam mengumumkan bahwa Schoenbach telah mengundurkan diri.

Bodnar mengatakan Ukraina "bekerja erat dengan Jerman di rumah sakit, dukungan pengobatan militer, pada pelaksanaan beberapa proyek di Ukraina, mendukung reformasi."

"Jadi secara objektif, kami tidak memahami perilaku mereka," tutur dia, seraya menambahkan bahwa jika Berlin "ingin mencegah perang dan memperkuat kemampuan pertahanan Ukraina," maka itu harus mengubah kebijakannya di Ukraina.

Merevisi kebijakan akan menjadi langkah yang "jauh lebih logis dan dapat dimengerti", kata Bodnar.

“Jika tidak, kami tidak tahu siapa yang bisa menghentikan tank Rusia,” tambah dia.

'Kami melihat tank-tank ini setiap hari'

Mengatakan bahwa situasi saat ini antara Ukraina dan Rusia mungkin tampak seperti "permainan komputer," Bodnar menjelaskan, "Tetapi bagi kami, itu kenyataan."

Mengacu pada pencaplokan Krimea tahun 2014 secara ilegal dan pertempuran melawan separatis yang didukung Rusia di Donbas, serta penempatan militer Rusia saat ini di perbatasan, dia mengatakan, “Kami berada di tahun kedelapan perang. Dan kami, tentara kami, telah melihat tank dan peralatan militer ini hampir setiap hari."

Mengkritik penentangan Berlin untuk mengirim senjata ke Ukraina, dubes itu menekankan bahwa penumpukan militer Rusia adalah "ancaman nyata dan kami membutuhkan senjata pertahanan."

Jerman berpendapat pengiriman senjata ke Ukraina akan meningkatkan ketegangan militer dan merusak upaya untuk menemukan solusi diplomatik untuk konflik tersebut.

Jerman tetap enggan untuk memblokir pipa gas Nord Stream 2 yang didukung Rusia, meski ada seruan berulang kali dari AS dan anggota timur NATO untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia.

Bodnar mengatakan Rusia menggunakan pipa gas Nord Stream 2 sebagai "prasyarat untuk membawa lebih banyak kapal perang militer Rusia ke Laut Baltik."

Menekankan langkah semacam itu "menimbulkan ancaman potensial," dubes Ukraina itu mengatakan langkah Rusia di Laut Baltik dapat mengarah pada "kegiatan militer lainnya."

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın