LEFKOSA

Turkiye dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) pada Selasa memulai latihan militer gabungan selama dua hari di Siprus Utara.

Latihan Pencarian dan Pertolongan Martir Ensign Caner Gonyeli-2023 digelar di darat pada Selasa kemarin diawali dengan partisipasi unsur sipil dan militer.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk melindungi hak dan kepentingan Turkiye dan TRNC di wilayah Search and Rescue (SAR) di Mediterania Timur.

Langkah ini juga bertujuan untuk membantu pendaftaran resmi dan penguatan kedaulatan TRNC, serta menarik perhatian masyarakat dunia terhadap nilai yang diberikan pada kegiatan pencarian dan penyelamatan serta batas wilayah SAR.

Tujuh negara – Azerbaijan, Djibouti, Filipina, Kosovo, Qatar, Libya, dan Pakistan – menghadiri latihan tersebut sebagai pengamat.

Latihan angkatan laut akan diadakan pada Rabu di perairan teritorial TRNC.

Berbicara pada konferensi pers, Mayor Jenderal Osman Aytac, komandan Pasukan Keamanan TRNC, mengatakan kegiatan pencarian dan penyelamatan memerlukan personel profesional, manajemen yang baik, koordinasi yang erat, dan kerja sama.

Dia menambahkan tim SAR TRNC telah melaksanakan 112 misi pencarian dan penyelamatan sejak tahun 2002.

“TRNC siap melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di segala lingkungan, siang dan malam, di perairan teritorial atau perairan internasional, kapan saja, dalam kesatuan dengan elemen tanah air (leluhurnya), Republik Türkiye,” tutur Aytac.

Siprus dilanda perselisihan selama puluhan tahun antara Siprus Turki dan Siprus Yunani meski ada serangkaian upaya diplomatik oleh PBB untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif.

Turkiye sepenuhnya mendukung solusi dua negara di pulau itu berdasarkan kesetaraan kedaulatan dan status internasional yang setara antara kedua negara.