Politik, Dunia

Trump sebut AS akan ambil alih Jalur Gaza

Presiden AS Trump menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel

Servet Günerigök, Rabia İclal Turan  | 06.02.2025 - Update : 12.02.2025
Trump sebut AS akan ambil alih Jalur Gaza

WASHINGTON

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa mengatakan bahwa "AS akan mengambil alih Jalur Gaza," tak lama setelah mengusulkan permukiman permanen warga Palestina di luar Gaza.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan melakukan pembangunan di sana," kata dia dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut, meratakan lokasi tersebut dan membuang bangunan yang hancur, meratakannya, (dan) menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan pekerjaan dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi masyarakat di area tersebut," kata Trump.

Ketika ditanya apakah AS akan mengirim pasukan ke Jalur Gaza, dia menjawab: "Jika perlu, kami akan melakukannya."

"Kami akan mengambil alih bagian itu. Kami akan mengembangkannya, menciptakan ribuan lapangan kerja, dan itu akan menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan oleh seluruh masyarakat Timur Tengah," ujar dia.

Trump juga mengatakan bahwa dia melihat AS memiliki "kepemilikan jangka panjang" atas Jalur Gaza.

"Saya melihat posisi kepemilikan jangka panjang, dan saya melihatnya membawa stabilitas besar ke bagian Timur Tengah itu, dan mungkin seluruh Timur Tengah...dan ini bukan keputusan yang dibuat dengan mudah. ​​Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu," imbuh dia.

"Saya telah mempelajarinya dengan sangat baik selama berbulan-bulan, dan saya telah melihatnya dari setiap sudut pandang yang berbeda, dan ini adalah tempat yang sangat, sangat berbahaya, dan akan semakin memburuk. Dan saya pikir ini adalah ide yang telah berkembang pesat -- dan saya berbicara tentang hal ini dari tingkat kepemimpinan tertinggi -- telah memperoleh pujian yang luar biasa. Dan jika AS dapat membantu menciptakan stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah, kami akan melakukannya."

Ketika ditanya apakah ini berarti dia tidak mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, Trump mengatakan: "Ini tidak berarti apa pun tentang dua negara atau satu negara atau negara lainnya. Ini berarti bahwa kami ingin memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk hidup."

"Mereka tidak pernah memiliki kesempatan hidup karena Jalur Gaza telah menjadi neraka bagi orang-orang yang tinggal di sana," tambah Trump.

Menanggapi pertanyaan tentang siapa yang akan tinggal di Gaza jika warga Palestina pergi, Trump menjawab: "Orang-orang di dunia."

"Saya pikir Anda akan menjadikannya tempat yang luar biasa dan bertaraf internasional. Saya pikir potensi di Jalur Gaza luar biasa," ujar dia.

"Saya kira seluruh dunia, perwakilan dari seluruh dunia akan hadir di sana, dan mereka akan tinggal di sana....Orang Palestina akan tinggal di sana. Banyak orang akan tinggal di sana."

Trump mengatakan bahwa Jalur Gaza akan menjadi "Riviera Timur Tengah," dan menambahkan: "Kita memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang bisa jadi fenomenal."

Netanyahu juga menyebut, "Seperti yang telah kita bahas, Tuan Presiden, untuk mengamankan masa depan kita dan membawa perdamaian ke kawasan kita, kita harus menyelesaikan pekerjaan ini.”

PM Israel mengatakan bahwa Israel harus memastikan bahwa "Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman bagi Israel."

Sebelumnya, saat bertemu dengan Netanyahu di Ruang Oval, Trump mengatakan menurutnya Yordania dan Mesir akan menerima warga Palestina dari Gaza, sambil menegaskan daerah kantong itu adalah wilayah yang telah hancur dan tidak dapat dihuni.

Usulan kontroversial Trump telah menerima kecaman luas, banyak yang menyebutnya sebagai "pembersihan etnis" dan "kejahatan perang."

Yordania dan Mesir, bersama dengan negara-negara regional dan Eropa lainnya seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, dengan tegas menolak usulan relokasi Trump.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.