Dunia

Trump luncurkan ‘rencana perdamaian’ Israel-Palestina di tengah penolakan

Trump mengklaim rencana ini adalah 'proposal paling rinci yang pernah diajukan sejauh ini' di tengah perlawanan keras Palestina

Pızaro Gozalı Idrus  | 28.01.2020 - Update : 29.01.2020
Trump luncurkan ‘rencana perdamaian’ Israel-Palestina di tengah penolakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ( Foto file - Anadolu Agency)

Washington DC

Michael Hernandez

WASHINGTON 

Presiden AS Donald Trump pada Selasa merilis rencana kesepakatan abad ini, yang telah berkali-kali tertunda, untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Trump menyebut kesepakatan ini sangat berbeda dari proposal-proposal terdahulu di tengah penolakan keras warga Palestina.

"Ini adalah proposal paling detail yang pernah diajukan sejauh ini," kata Trump di Gedung Putih bersama perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Trump menyampaikan masalah Palestina memerlukan solusi berbasis fakta.

“Itulah sebabnya proposal kami memberikan solusi taktis yang tepat untuk membuat warga Israel, Palestina, dan kawasan lebih aman dan makmur," ujar Trump.

Dalam proposal ini, Trump menegaskan Yerusalem akan tetap menjadi "ibu kota Israel yang tidak akan terbagi”.

Keputusan ini sebelumnya telah memicu ketegangan saat Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.

"Di bawah visi ini, Yerusalem akan tetap menjadi ibu kota Israel yang tidak terbagi. Tapi itu bukan masalah besar, karena saya sudah melakukannya untuk Anda, bukan?" ujar Trump memancing tawa.

Trump memberikan pengarahan kepada Netanyahu dan pemimpin oposisi Israel Benny Gantz soal rencana perdamaian lewat proposal setebal 80 halaman itu.

Proposal ini dipelopori oleh menantunya sekaligus penasihat khusus AS Jared Kushner, di Gedung Putih pada Senin.

Namun Presiden Palestina Mahmoud Abbas dengan tegas menolak panggilan telepon Trump, menurut seorang pejabat Palestina.

Abbas beberapa kali menyampaikan penolakannya terhadap rencana AS karena tidak membahas problem Yerusalem, pengungsi, dan perbatasan.

Rencana itu dinilai tidak memenuhi tuntutan paling dasar bangsa Palestina, termasuk hak untuk kembali ke kampung halamannya setelah terusir akibat konflik.

Ribuan pengunjuk rasa Palestina dilaporkan turun ke jalan menjelang pengumuman resmi Trump guna menentang proposal tersebut.

Para pejabat Palestina telah memutuskan komunikasi dengan para pejabat AS sejak Trump memutuskan secara sepihak untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Trump mengatakan usulnya juga mensyaratkan "penolakan tegas terhadap terorisme" Palestina dan pengakuan negara Palestina yang "berdampingan" dengan Israel.

Trump juga mengklaim proposal ini akan "memperluas wilayah Palestina" dari waktu ke waktu jika persyaratan-persyaratan dipenuhi.

Israel akan diberikan kontrol keamanan Lembah Jordan di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Baik Palestina maupun Israel tidak akan diusir dari tanah air mereka, klaim Trump.

Namun, Gedung Putih belum merilis salinan panjang dari proposal ini.

Netanyahu berterima kasih kepada Trump atas "kesepakatan fantastis," ini dan mengatakan setuju untuk "menegosiasikan perdamaian dengan Palestina” berdasarkan proposal Trumpt.

Pidato Trump ini disampaikan saat dirinya menghadapi investigasi pemakzulan dan pada saat bersamaan Netanyahu menarik upaya mendapatkan kekebalan hukum atas dakwaan korupsi.

Netanyahu juga mulai kehilangan dukungan politik menjelang pemilu Israel pada Maret.

Netanyahu secara resmi didakwa pada Selasa atas tuduhan korupsi termasuk penyuapan, penipuan dan penyalahgunaan kepercayaan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.