Semua toko roti bantuan WFP di Gaza tutup akibat kekurangan bahan bakar dan tepung
Pada hari Selasa, PBB menolak klaim Israel bahwa ada cukup makanan di Jalur Gaza, menyebut pernyataan itu "konyol" karena persediaan bantuan kemanusiaan semakin menipis.

Ankara
Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada Rabu pagi, mengumumkan bahwa semua toko roti yang didukungnya di Jalur Gaza yang miskin dan dilanda perang terpaksa tutup karena Israel menutup tempat penyeberangan, yang membuat warga Palestina di Gaza tidak memperoleh makanan pokok dan barang bantuan."Semua 25 toko roti yang didukung WFP di Gaza telah tutup karena kekurangan bahan bakar dan tepung," menurut pernyataan WFP dilansir dari X.
Ia juga memperingatkan bahwa program makanan hangatnya untuk warga Gaza hanya akan "bertahan maksimal dua minggu."
"WFP akan mendistribusikan paket makanan terakhirnya dalam dua hari ke depan," tambah organisasi PBB itu.
Pada hari Selasa, PBB menolak klaim Israel bahwa ada cukup makanan di Jalur Gaza, menyebut pernyataan itu "konyol" karena persediaan bantuan kemanusiaan semakin menipis.
"Sejauh ini menyangkut PBB, itu menggelikan. Maksud saya, kita berada di ujung ekor persediaan kita, milik PBB, yang datang melalui jalur kemanusiaan," kata juru bicara Stephane Dujarric dalam sebuah konferensi pers.
Israel memulai serangan udara di Gaza pada 18 Maret dan telah menewaskan lebih dari 1.000 korban dan melukai lebih dari 2.000 orang, menghancurkan gencatan senjata Januari dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Sebelum dimulainya kembali genosida di Gaza, Israel juga menutup penyeberangan Gaza pada awal Maret, mencegah masuknya bantuan dan barang-barang kemanusiaan bagi orang-orang di daerah kantong Palestina tersebut.
Lebih dari 50.300 warga Palestina telah tewas di Gaza dalam serangan militer Israel sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut. Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.