Dunia

Sebanyak 2.359 harimau ditangkap selama dua dekade terakhir

Harimau kerap diburu untuk diambil kulit, tulang, cakar, hingga giginya

Maria Elisa Hospita  | 23.08.2019 - Update : 23.08.2019
Sebanyak 2.359 harimau ditangkap selama dua dekade terakhir Ilutrasi: Manis, harimau Sumatra berusia 17 tahun, memberi makan anaknya yang baru lahir di dalam kandang kebun binatang Medan, Indonesia pada 18 Februari 2016. (Foto file - Anadolu Agensi)

Ankara

Burak Bir

ANKARA

Sejak awal tahun 2000-an, sebanyak 2.359 harimau di 32 negara telah ditangkap.

"Artinya, 124 harimau ditangkap setiap tahunnya sepanjang 2000-2018," ungkap pemantau perdagangan satwa liar internasional TRAFFIC.

Dalam laporan terbarunya berjudul "Skin and Bones Unresolved", TRAFFIC menyebutkan bahwa India, Thailand, dan Indonesia adalah tiga negara yang paling banyak melakukan aktivitas perburuan liar.

"Penangkapan harimau paling banyak terjadi di India, Thailand, dan Indonesia selama 19 tahun terakhir, masing-masingnya 626 ekor (26,5 persen), 369 (15,6 persen), dan 266 (11,3 persen)," papar TRAFFIC.

Harimau kerap diburu untuk diambil kulit, tulang, cakar, hingga giginya.

Kini India memiliki 2.226 harimau, Rusia 433, Indonesia 371, Malaysia 250, Nepal 235, Thailand 189, Bangladesh 106, Bhutan 103, Myanmar 22, China sembilan, Vietnam lima, dan Laos dua harimau.

Sementara di Kamboja tidak ada lagi harimau yang tersisa.

TRAFFIC adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja secara global dalam melawan perdagangan flora dan fauna liar dalam konteks konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.