Sebanyak 2.359 harimau ditangkap selama dua dekade terakhir
Harimau kerap diburu untuk diambil kulit, tulang, cakar, hingga giginya
Ankara
Burak Bir
ANKARA
Sejak awal tahun 2000-an, sebanyak 2.359 harimau di 32 negara telah ditangkap.
"Artinya, 124 harimau ditangkap setiap tahunnya sepanjang 2000-2018," ungkap pemantau perdagangan satwa liar internasional TRAFFIC.
Dalam laporan terbarunya berjudul "Skin and Bones Unresolved", TRAFFIC menyebutkan bahwa India, Thailand, dan Indonesia adalah tiga negara yang paling banyak melakukan aktivitas perburuan liar.
"Penangkapan harimau paling banyak terjadi di India, Thailand, dan Indonesia selama 19 tahun terakhir, masing-masingnya 626 ekor (26,5 persen), 369 (15,6 persen), dan 266 (11,3 persen)," papar TRAFFIC.
Harimau kerap diburu untuk diambil kulit, tulang, cakar, hingga giginya.
Kini India memiliki 2.226 harimau, Rusia 433, Indonesia 371, Malaysia 250, Nepal 235, Thailand 189, Bangladesh 106, Bhutan 103, Myanmar 22, China sembilan, Vietnam lima, dan Laos dua harimau.
Sementara di Kamboja tidak ada lagi harimau yang tersisa.
TRAFFIC adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja secara global dalam melawan perdagangan flora dan fauna liar dalam konteks konservasi keanekaragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan.