Megiza Asmail

JAKARTA

Pemerintah Arab Saudi menegaskan berita tentang larangan bagi warga Palestina menjalankan beribadah haji adalah tidak benar.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaib di hadapan wartawan menyebut bahwa informasi tersebut dibuat oleh dua negara.

“Kami sampaikan bahwa berita tersebut tidak benar dan tidak bisa dipercaya dan bersumberkan dari pihak Israel dan Inggris,” ujar Osama di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Selasa.

Osama, yang dalam kesempatan sama mengaku mengapresiasi PP Muhammadiyah karena meminta secara pribadi untuk tabayun atau memberikan klarifikasi tentang rumor tersebut, juga menekankan berita tersebut sangat tidak logis.

Alasannya, kata Osama, populasi penduduk Palestina yang hanya sekitar 7 juta sangat tidak mungkin mendapatkan kuota haji sebesar 3 juta jamaah, seperti diberitakan oleh media online yang berbasis di Inggris Middle East Eye.

Osama menganalogikan, Indonesia yang memiliki penduduk lebih dari 260 juta jiwa saja hanya memiliki kuota haji sekitar 220 ribu jemaah.

“Maka tidaklah logis kalau seandainya jumlah yang akan melakukan ibadah haji dari Palestina itu mencapai 1 juta orang. Palestina dengan 7 juta penduduk berarti hanya menerima [kuota] sekitar 7 ribu jamaah haji,” imbuh dia.

Pemerintah Saudi, sebut Osama, memastikan kuota haji yang diberikan ke setiap negara adalah sama.

Dia juga menegaskan isu Palestina merupakan persoalan semua umat Islam, dukungan dari pemerintah serta masyarakat Indonesia diapresiasi sangat besar oleh Arab Saudi.

“Karena itu kita tidak akan membiarkan Palestina sendirian dan kita terus akan memberikan bantuan finansial. Arab Saudi melakukan itu untuk kepentingan masyarakat dan negara Palestina,” tegas Osama.