Rusia tangguhkan bebas visa bagi 'negara tak bersahabat'
Presiden Putin menandatangani dekrit tindakan pembalasan yang mengubah kesepakatan visa dengan Uni Eropa, Norwegia, Islandia, Swiss, dan Denmark

MOSKOW
Rusia pada Senin menangguhkan akses bebas visa kepada pemegang paspor diplomatik, anggota delegasi resmi, dan jurnalis dari "negara-negara yang tidak bersahabat" ke wilayahnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang relevan soal tindakan pembatasan visa balasan, yang mengubah perjanjian visa dengan Uni Eropa (UE), Norwegia, Islandia, Swiss, dan Denmark.
Pada 7 Maret, pemerintah Rusia mengeluarkan daftar negara yang "mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan, dan warga Rusia," mengacu pada sanksi ekonomi yang dijatuhkan di tengah perang Rusia-Ukraina.
Menurut dekrit yang diterbitkan di website pemerintah, daftar itu termasuk Albania, Andorra, Australia, Inggris Raya dan Jersey, Anguilla, Kepulauan Virgin Inggris dan Gibraltar, negara-negara anggota UE, Islandia, Kanada, Liechtenstein, Mikronesia, Monako, Selandia Baru, Norwegia, Korea Selatan, San Marino, Makedonia Utara, Singapura, AS, Taiwan, Ukraina, Montenegro, Swiss, dan Jepang.
Perang Rusia-Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menimbulkan kemarahan internasional di mana Uni Eropa, AS, dan Inggris menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.417 warga sipil telah tewas di Ukraina dan 2.038 terluka, menurut perkiraan PBB, dengan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 4,2 juta warga Ukraina juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, dengan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri, menurut badan pengungsi PBB.