Dunia

Rusia: Perjanjian Sochi stabilkan situasi di Suriah

Menlu RUsia mengungkapkan negaranya mementingkan kekhawatiran Turki tentang keamanan nasionalnya

Muhammad Abdullah Azzam  | 07.12.2019 - Update : 09.12.2019
Rusia: Perjanjian Sochi stabilkan situasi di Suriah Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. (Foto file-Anadolu Agency)

Roma

Dmitri Chirciu

ROMA, Italia 

Perjanjian Sochi antara Turki dan Rusia untuk menstabilkan Suriah utara menjadikan kawasan itu stabil, ungkap Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Jumat di Roma.

"Turki sudah lama menyatakan kekhawatiran atas keamanannya. Rusia mementingkan kekhawatiran Turki tentang keamanan nasionalnya," kata Lavrov menyinggung soal operasi anti-teror Turki di Suriah utara pada konferensi bertema Mediterania.

Operasi Turki itu bertujuan untuk memusnahkan teroris YPG/PKK dari kawasan Suriah utara di sebelah timur Sungai Eufrat untuk mengamankan wilayah perbatasan Turki, memastikan keamanan bagi para pengungsi Suriah yang ingin kembali ke kampung halamannya, serta memastikan integritas wilayah Suriah.

"Implementasi perjanjian Sochi menstabilkan Suriah," kata Lavrov.

Dia juga menyayangkan jatuhnya pemimpin Libya saat itu Muammar Gaddafi dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 sebagai intervensi yang menyabotase stabilitas di kawasan itu.

“Negara ini sekarang terbagi. Konflik masih berlanjut di negara ini,” tutur Menlu Rusia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan sejawatnya dari Rusia, Vladimir Putin, mencapai kesepakatan pada 22 Oktober di kota Sochi, di mana teroris YPG/PKK akan menarik diri dari kawasan sedalam 30 kilometer dari selatan perbatasan Turki-Suriah dalam 150 jam, dan pasukan keamanan dari Turki dan Rusia akan melakukan patroli bersama di sana.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın