Dunia

Rusia desak Uni Eropa implementasi perjanjian nuklir

Menteri Luar Negeri Rusia mengecam AS atas tekanan yang diberikan kepada Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 19.07.2019 - Update : 20.07.2019
Rusia desak Uni Eropa implementasi perjanjian nuklir Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (kiri) dan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas (kanan) mengadakan konferensi pers bersama dalam Dialog Petersburg ke-18 di Konigswinter, Jerman pada 18 Juli 2019. (Mesut Zeyrek - Anadolu Agency)

Berlin

Ayhan Simsek

BERLIN 

Rusia menyerukan kekuatan-kekuatan utama Uni Eropa untuk mengambil langkah-langkah demi mengimplementasikan kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat untuk memblokir perjanjian tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan AS melanggar hukum internasional dengan melarang pihak lain mematuhi ketentuan perjanjian nuklir.

"Saya percaya bahwa mitra Eropa kami dapat mengambil sikap yang lebih berprinsip terhadap masalah ini," kata Lavrov dalam konferensi pers, setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, Kamis.

“Semua peserta dari perjanjian ini perlu terlibat dalam proses membantu mengimplementasikan dan mempertahankan perjanjian,” ujar dia.

Perjanjian nuklir, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), ditandatangani pada 2015 antara Iran dan Rusia, China, Prancis, Inggris, AS dan Jerman.

Namun, tahun lalu Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian dan mengintensifkan tekanan terhadap Iran dengan memberlakukan kembali sanksi yang menargetkan sektor energi dan perbankan negara itu.

Lavrov menggarisbawahi bahwa kesepakatan nuklir dengan Iran, yang dicapai setelah negosiasi selama bertahun-tahun, merupakan sebuah terobosan di kawasan itu.

"Seperti Jerman, Prancis dan Inggris, kami sekali lagi meminta AS untuk menunjukkan pengendalian diri dan menjaga kesepakatan penting ini," tegas dia.

Dengan perjanjian itu, kekuatan utama dunia berjanji untuk mencabut sanksi ekonomi yang dikenakan pada Iran dengan syarat negara itu harus membatasi aktivitas nuklirnya hanya untuk tujuan damai dan sipil.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menegaskan kembali komitmen negaranya kepada Iran sebagai bagian dari perjanjian, tetapi juga meminta Teheran untuk sepenuhnya mematuhi perjanjian.

Dia juga meminta Rusia dan pihak lain dalam perjanjian itu untuk berbicara dengan satu suara.

"Penting bagi semua pihak yang terlibat dalam perjanjian untuk bertindak bersama dan menggunakan pengaruhnya terhadap Teheran, sehingga Iran akan kembali mematuhi perjanjian nuklir sepenuhnya," tutur Lavrov.

Pada Juni, Iran dengan tajam mengkritik kekuatan dunia karena tidak memenuhi janji-janji mereka dan mengancam akan mengabaikan sebagian dari perjanjian nuklir tersebut.

Ketegangan antara AS dan Iran juga meningkat bulan lalu setelah dua kapal tanker minyak diserang di Selat Hormuz.

AS menuding Iran bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menuduh mereka menghancurkan perangkat navigasi di perairan itu, kedua tuduhan itu dibantah oleh Iran.

Beberapa hari kemudian, Iran menembak pesawat drone milik AS, mengatakan bahwa mereka telah melanggar wilayah udaranya.



Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.