Dunia

Qatar tolak rencana Israel aneksasi Palestina

Menteri Luar Negeri Qatar bertemu dengan pemimpin Hamas untuk membahas perkembangan terakhir di Palestina

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 03.07.2020 - Update : 05.07.2020
Qatar tolak rencana Israel aneksasi Palestina Petinggi kelompok Jihad Islam Palestina Khaled al-Batsh (kedua kanan), pejabat Hamas Khalil al-Hayya (ketiga kiri), pemimpin gerakan Al Fatah Imad al-Agha (ketiga kiri) dan perwakilan kelompok lainnya menghadiri sebuah pertemuan yang diselenggarakan untuk menentukan rencana nasional bersama melawan rencana aneksasi Israel di Kota Gaza, Gaza pada 28 Juni 2020. (Mustafa Hassona - Anadolu Agency)

Ankara

Muhammed Macid

GAZA

Sebuah tim yang dipimpin oleh petinggi Hamas Ismail Haniyeh bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Muhammad bin Abdurrahman al-Thani di Doha pada Kamis untuk membahas perkembangan terakhir di Palestina.

Tim yang terdiri dari pejabat senior Hamas Musa Abu Marzuq, Izzat al-Rashak dan Maher Obeid, berbicara dengan al-Thani tentang rencana aneksasi Israel, permukiman Yahudi dan Yahudisasi Yerusalem.

Hamas memuji Qatar karena telah mendukung rakyat Palestina.

Al-Thani mengatakan negaranya akan melanjutkan pendekatan ini dan mendukung semua upaya untuk memastikan persatuan nasional di Palestina.

Gerakan Fatah dan Hamas memutuskan untuk menolak rencana Israel menganeksasi Palestina dan Kesepakatan Abad Ini.

Hamas dan Fatah sendiri masih berselisih sejak Hamas menguasai Jalur Gaza pada pertengahan 2007 setelah pertempuran jalanan selama beberapa hari.

Pemerintah baru Israel diperkirakan akan mempresentasikan strateginya bulan ini untuk mengimplementasikan "Kesepakatan Abad Ini" yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Rencana itu memberi Israel kebebasan untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat, termasuk Lembah Yordan, yang diduduki Israel pada 1967.

Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipandang sebagai wilayah pendudukan di bawah hukum internasional, membuat semua permukiman Yahudi di sana serta aneksasi yang direncanakan menjadi ilegal.

Pejabat Palestina telah mengancam akan menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika aneksasi dilanjutkan karena akan merusak solusi dua negara.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.