DAMASKUS

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa mengatakan penguatan kerja sama ekonomi dengan Lebanon dan penciptaan kemitraan ekonomi antara kedua negara merupakan solusi terbaik untuk mengakhiri polarisasi politik.

Al-Sharaa menyampaikan hal itu saat bertemu dengan delegasi media Arab pada Rabu di Damaskus, menurut Kantor Berita Arab Suriah (SANA). Dia menekankan pentingnya "kerja sama untuk menjaga stabilitas Suriah-Lebanon, terutama mengingat ledakan ekonomi yang pesat dan meningkatnya permintaan investasi di Suriah."

Menurut al-Sharaa, kemitraan ekonomi yang lebih kuat antara kedua negara dapat dicapai melalui investasi ekonomi yang sukses yang mencakup jaringan pipa minyak, pasokan gas, dan solusi listrik untuk Suriah dan Lebanon.

“Jika kita bisa melakukan ini secara kooperatif, masyarakat secara otomatis akan mengabaikan keadaan polarisasi politik,” kata presiden Suriah.

Terkait perselisihan lama dengan kelompok Hizbullah di Lebanon, al-Sharaa mengatakan bahwa Suriah ingin membuka “babak baru” dengan Lebanon.

“Kita membutuhkan lembaran baru yang bersih untuk memperbaiki hubungan Suriah-Lebanon, dan elemen terpentingnya adalah menghapus kenangan buruk di masa lalu,” imbuh dia.

Pernyataan al-Sharaa menandai perubahan penting dalam kebijakan Suriah terhadap Lebanon dibandingkan dengan era rezim yang digulingkan, ketika hubungan ditentukan oleh intervensi langsung melalui kehadiran militer dan tekanan politik.

Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada Desember lalu, mengakhiri rezim Partai Ba'ath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.

Pemerintahan transisi baru yang dipimpin oleh Presiden Ahmad al-Sharaa dibentuk pada Januari ini.