Arif Yusuf, Ali Jawad

ERBIL, Irak

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menekankan pentingnya peran wilayah utara Irak yang dikelola oleh Pemerintah Regional Kurdi (KRG) dalam politik dan kepemimpinan Irak.

Selama berdiskusi lewat telepon dengan Perdana Menteri KRG Nechirvan Barzani, Pompeo mengapresiasi "peran signifikan" wilayah Kurdi dalam proses politik Irak.

Menurut siaran pers yang dirilis kantor pers KRG pada Minggu, Pompeo dan Barzani membahas "perkembangan politik di Irak, termasuk proses pemilu untuk memilih presiden dan pemerintah Irak yang baru".

"KRG memiliki peran yang aktif dan signifikan dalam proses politik Irak. Mereka akan membantu proses politik di parlemen, pemerintahan, dan kepresidenan," kata siaran pers itu.

Hubungan AS dengan Irak dan wilayah Kurdi juga dibahas oleh keduanya.

Pada Kamis, Pompeo menghubungi Mohammed al-Halbousi, ketua parlemen Irak yang baru-baru ini terpilih.

Sementara itu, sejak Sabtu, Barzani telah menggelar sejumlah pertemuan di Baghdad untuk membentuk formasi pemerintahan Irak yang baru.

Parlemen Irak, yang terbentuk pada 2012, diperkirakan akan melangsungkan sidang kedua pada Selasa, namun voting untuk memilih presiden baru tidak termasuk dalam agenda sidang.

Berdasarkan Konstitusi Irak, dalam kurun waktu 30 hari setelah sidang pertama - yang digelar awal bulan ini - parlemen harus menunjuk presiden baru.

Presiden baru akan menginstruksikan blok mayoritas di parlemen untuk membentuk pemerintahan baru, yang harus dirujuk kembali ke majelis untuk disetujui.