Politik, Dunia

Palestina: Israel menentang pengadilan tinggi PBB dengan lanjutkan agresi di Gaza dan Tepi Barat

‘Kebijakan pembunuhan, genosida, dan hukuman kolektif yang dilakukan oleh otoritas pendudukan (Israel) terhadap warga Palestina telah membawa seluruh kawasan ke dalam situasi berbahaya,” kata jubir kepresidenan Palestina

Awad al-Rujoub  | 30.01.2024 - Update : 02.02.2024
Palestina: Israel menentang pengadilan tinggi PBB dengan lanjutkan agresi di Gaza dan Tepi Barat

RAMALLAH, Palestina

Kepresidenan Palestina mengatakan agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat merupakan tantangan bagi Mahkamah Internasional (ICJ), yang telah mengeluarkan perintah sementara terkait kasus genosida.

“Kebijakan pembunuhan, genosida, dan hukuman kolektif yang dilakukan oleh otoritas pendudukan (Israel) terhadap warga Palestina telah membawa seluruh kawasan ke dalam situasi berbahaya dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi,” kata kantor berita resmi Palestina Wafa, mengutip juru bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh pada Senin.

Pada Jumat lalu, pengadilan PBB menemukan klaim Afrika Selatan yang mengatakan bahwa Israel melakukan genosida adalah hal yang masuk akal.

Pengadilan mengeluarkan perintah sementara yang mendesak Israel untuk berhenti menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza dan memperbaiki situasi kemanusiaan di sana.

Rudeineh kemudian mendesak pemerintah AS “untuk mewajibkan Israel menghentikan agresi komprehensifnya terhadap rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka sebelum memberikan pembenaran atau argumen palsu yang bertujuan untuk melanjutkan pendudukan ini.”

“Satu-satunya jalan keluar adalah melalui kepatuhan terhadap legitimasi internasional dan pengakuan terhadap hak-hak sah rakyat Palestina,” kata jubir Kepresidenan Palestina.

Dia juga menekankan bahwa mengakhiri pendudukan dan mendirikan negara Palestina akan memungkinkan dunia menikmati perdamaian, keamanan, dan stabilitas.

Pada Minggu, belasan menteri Israel menghadiri konferensi sayap kanan, di mana para peserta mengadvokasi langkah-langkah untuk mendorong migrasi warga Palestina dari Gaza, serta pembangunan permukiman Yahudi baru di daerah kantong yang saat ini dikepung oleh pasukan Israel.

Konferensi ini menuai kecaman luas dari pemerintah dan kelompok Palestina, serta negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Jerman.

Israel melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 26.637 warga Palestina dan melukai 65.387 orang. Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Serangan Israel menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın