Politik, Dunia

NATO desak Rusia tak batasi akses navigasi di Laut Hitam

NATO minta Rusia memberikan akses bebas ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov, dan mengizinkan kebebasan navigasi

Dilan Pamuk  | 17.04.2021 - Update : 17.04.2021
NATO desak Rusia tak batasi akses navigasi di Laut Hitam Ilustrasi: Bendera negara-negara NATO terlihat saat pertemuan para Menteri Luar Negeri NATO dimulai di Brussel, Belgia pada 23 Maret 2021. (Dursun Aydemir - Anadolu Agency)

Ankara

ANKARA

NATO pada Jumat menyampaikan keprihatinan atas rencana Rusia untuk membatasi akses ke beberapa daerah di Laut Hitam dan Selat Kerch.

"Ini akan menjadi langkah yang tidak dapat dibenarkan dan bagian dari pola perilaku destabilisasi yang lebih luas oleh Rusia," kata juru bicara NATO Oana Lungescu dalam sebuah pernyataan.

Lungescu meminta Rusia untuk memberikan akses bebas ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov, dan mengizinkan kebebasan navigasi.

Dia mengatakan Rusia telah membangun kehadiran militernya di sekitar semenanjung itu sejak negara itu mencaplok Krimea secara ilegal.

"Sekutu NATO tidak akan mengakui aneksasi ilegal Krimea," ujar dia.

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia telah mengumpulkan pasukan siap tempur di dekat perbatasan Ukraina yang dianggap sebagai pengerahan pasukan terbesar Rusia sejak aneksasi ilegal Krimea pada 2014, menurut Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Pasukan Rusia memasuki Semenanjung Krimea Ukraina pada Februari 2014, dengan Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi membagi wilayah itu menjadi dua wilayah federal terpisah Federasi Rusia pada bulan berikutnya.

Turki dan AS, serta Majelis Umum PBB, memandang aneksasi itu ilegal.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın