WASHINGTON

Militer Amerika Serikat (AS) pada Rabu mengumumkan berakhirnya kegiatan di dermaga apung yang digunakan untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

"Misi di laut yang melibatkan dermaga sudah selesai. Jadi, tidak perlu lagi menggunakan dermaga," kata Wakil Komandan Komando Pusat Angkatan Laut Brad Cooper.

Cooper mengatakan misi maritim akan beralih dari dermaga sementara di Gaza ke pelabuhan di Ashdod, Israel dan "dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mulai memanfaatkan jalur hibrida baru ini dari laut dan darat untuk mengirimkan bantuan dari Siprus ke pelabuhan Ashdod, Israel, lalu ke Gaza Utara melalui PBB dan WFP (Program Pangan Dunia)," tambah dia.

Pejabat militer AS itu mengatakan “diperkirakan jutaan pound bantuan akan memasuki Gaza melalui jalur tersebut dalam beberapa minggu mendatang”.

Pentagon pada Selasa mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memberi tahu mitranya dari Israel, Yoav Gallant, bahwa dermaga sementara Joint Logistics Over-the-Shore (JLOTS) akan segera menghentikan operasinya.

"Menteri menekankan pentingnya meningkatkan arus bantuan kemanusiaan melalui semua penyeberangan darat dan mendukung pengiriman bantuan ke Pelabuhan Ashdod di Israel untuk selanjutnya didistribusikan di Gaza," kata dia dalam sebuah pernyataan.

AS beberapa kali telah menghentikan operasi dermaga senilai USD230 juta, yang bertujuan untuk membantu pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan ke Gaza.

Presiden AS Joe Biden memerintahkan pembentukan rute laut untuk mengirimkan makanan dan bantuan kepada Palestina pada 8 Maret di tengah pembatasan Israel dan konflik berbulan-bulan di Gaza.

Biden mengatakan dua minggu selama pertemuan puncak NATO bahwa dia "kecewa" dengan kegagalan tersebut tetapi "berharap itu akan lebih berhasil."

Dermaga tersebut saat ini berada di pelabuhan Ashdod. Dermaga tersebut telah beroperasi selama sekitar 20 hari sejak dipasang pada bulan Mei karena cuaca buruk dan kerusakan mekanis.