
GAZA, Palestina
Mesir pada Selasa mengutuk keputusan Israel untuk membangun pemukiman baru di Yerusalem Timur, dan menyebutnya sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap resolusi internasional.
Kairo menegaskan kembali penolakan tegasnya terhadap kebijakan permukiman Israel, yang berupaya melemahkan status hukum, sejarah dan demografi wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur, kata Kementerian Luar Negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.
Mesir menyerukan Israel untuk “menghentikan kegiatan permukiman yang tidak sah.”
Pernyataan tersebut juga menekankan bahwa Israel perlu menghentikan tindakan mengeksploitasi perasaan masyarakat dunia pada perang yang dilancarkannya di Gaza untuk mengintensifkan praktik tidak sah di Tepi Barat, termasuk aktivitas permukimannya.
Otoritas Israel mengeksploitasi perang di Gaza untuk membangun permukiman baru di Yerusalem Timur yang diduduki, kata kelompok aktivis Israel Ir Amim pada Senin.
Tindakan terbaru Israel ini merupakan rencana permukiman pertama yang disetujui sepenuhnya oleh pemerintah Israel sejak tahun 2012, ketika pemukiman Givat Hamatos juga disetujui.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel tahun 1967.
Mereka mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Berdasarkan hukum internasional, semua pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.