Dunia

Menlu Jerman: Teroris bisa provokasi perang AS-Iran

Heiko Maas mengatakan situasi sangat berbahaya, mendesak Washington dan Teheran untuk mengurangi ketegangan

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 22.05.2019 - Update : 22.05.2019
Menlu Jerman: Teroris bisa provokasi perang AS-Iran Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas. (Foto file - Anadolu Agency)

Berlin

Ayhan Simsek

BERLIN

Menteri luar negeri Jerman memperingatkan bahwa kelompok-kelompok teroris bisa saja memanfaatkan ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran sebagai kesempatan untuk memprovokasi perang antara kedua negara.

Berbicara dalam diskusi panel di Hamburg, Heiko Maas menggambarkan keadaan di Timur Tengah sebagai "situasi yang sangat berbahaya" dan mendesak kedua negara untuk tenang.

“Ini adalah wilayah di mana kelompok-kelompok teroris aktif. Mereka dapat melancarkan serangan untuk meningkatkan kekerasan dan memprovokasi perang,” ujar Maas.

Maas menegaskan kembali komitmen berkelanjutan Jerman terhadap solusi diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan dengan Iran terkait program nuklir dan pengaruhnya di kawasan tersebut.

Beberapa pekan terakhir telah terjadi ketegangan yang terus meningkat antara Teheran dan Washington.

Pada Minggu, setelah serangan roket di dekat kedutaan AS di Baghdad, Presiden Donald Trump memperingatkan Iran untuk tidak mengancam AS, mengatakan bahwa itu akan menjadi akhir dari Teheran.

"Jika Iran ingin bertarung, itu akan menjadi akhir resmi Iran. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi!" cuit Trump di Twitter.

Pekan lalu, The New York Times mengutip sumber-sumber intelijen yang mengatakan bahwa Iran baru-baru ini mengerahkan kapal-kapal militer yang dipersenjatai dengan peluncur rudal, meningkatkan kekhawatiran atas kemungkinan pecahnya konflik.

Teheran menanggapi peningkatan tersebut dengan mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur utama pengiriman minyak global yang menghubungkan Teluk Persia ke Teluk Oman dan Laut Arab.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.