Dunia

Mantan presiden Georgia ditangkap di Kiev

Mikheil Saakashvili mengancam akan melompat dari gedung di ibu kota Ukraina

Ali Cura  | 06.12.2017 - Update : 07.12.2017
Mantan presiden Georgia ditangkap di Kiev Mikhail Saakashvili berpidato di hadapan para pendukungnya setelah ia dibebaskan di Kiev, Ukraina, pada 5 Desember 2017. Mantan presiden Georgia sekaligus Gubernur Odessa Mikheil Saakashvili ditangkap polisi di Kiev, Ukraina, pada 5 Desember. ( Vladimir Shtanko - Anadolu Agency )

Ankara

Ali Cura

KIEV, Ukraina

Mantan Presiden Georgia Mikheil Saakashvili sempat ditahan di Kiev pada Selasa sebelum akhirnya dibebaskan.

Insiden tersebut terjadi setelah Saakashvili memanjat ke atap bangunan apartemennya ketika polisi bergerak untuk menggerebek kediamannya.

Kantor Berita Interfax-Ukraine menyebutkan bahwa Saakashvili, pimpinan partai Gerakan Pasukan Baru Ukraina, ditangkap di atap lalu digiring masuk van polisi. Namun para pendukungnya berusaha membebaskan Saakashvili, hingga sempat terjadi bentrokan dengan polisi.

Setelah bentrokan tersebut, Saakashvili berpidato di halaman Katedral St. Alexander.

"Mari kita pergi bersama-sama ke Rada [parlemen] dan menuntut pemecatan presiden. Saya mengajak semua orang ke Maidan dan memulai aksi protes terhadap Presiden Petro Poroshenko," kata dia di hadapan kerumunan warga di luar gereja.

Setelah menjabat sebagai presiden Georgia selama 10 tahun, Saakashvili ditunjuk sebagai gubernur wilayah Odessa, di selatan Ukraina, oleh Poroshenko pada 2015, namun mengundurkan diri di tahun berikutnya.

Saakashvili kerap mengkritik Poroshenko, bahkan menuduhnya tersangkut kasus korupsi.

Pemerintah menuding Saakashvili disponsori oleh Presiden Victor Yanukovich. Jaksa Yuriy Lutsenko mengatakan bahwa Saakashvili menerima USD 500 ribu dari pebisnis Serhiy Kurchenko.

"Dengan dukungan ini, Mikheil Saakashvili dan mitranya membiayai aksi protes untuk menguasai administrasi di Ukraina," kata Lutsenko kepada pers.

Saakashvili telah kehilangan kewarganegaraannya ketika ia pergi ke Amerika Serikat awal tahun ini, namun pada September ia menyeberang kembali ke Ukraina dari Polandia berkat bantuan dari para pendukungnya.

Kewarganegaraan Georgianya telah dicabut saat ia memilih untuk menjadi warga negara Ukraina pada 2015.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.