Dunia

Liga Arab: Solusi termudah tentang Trump, akui negara Palestina

Keputusan Trump menjadikan Yerusalem "ibu kota para penjajah" tidak akan mengubah status kota ini, kata sekretaris jenderal blok regional tersebut

Ekip  | 10.12.2017 - Update : 11.12.2017
Liga Arab: Solusi termudah tentang Trump, akui negara Palestina Sidang Liga Arab. (Foto File - Anadolu Agency)

Ankara

Aydogan Kalabalik

KAIRO

Liga Arab, dari ibu kota Mesir di Kairo, mengutuk pada hari Sabtu keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ketua Liga Arab, Sekretaris Jenderal Ahmed Aboul-Gheit, mengeluarkan pernyataan tertulis setelah rapat luar biasa kelompok ini, berkata bahwa aksi Trump ini "menyalahi hukum internasional dan mempertanyakan usaha AS untuk mewujudkan perdamaian" antara Palestina dan Israel.

Aboul-Gheit berkata "reaksi mudah terbaik" menentang keputusan Trump ini adalah dengan mengakui negara Palestina dengan ibu kota Yerusalem Timur.

Pengakuan AS atas Yerusalem sebagai "ibu kota para penjajah" tidak akan mengubah status Yerusalem, kata Aboul-Gheit dalam rapat yang dihadiri oleh 18 negara-negara anggota.

"Keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tak sah dan merupakan pelanggaran berbahaya terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB," demikian bunyi komunike akhir yang dipublikasikan.

"Sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, menteri luar negeri negara-negara Arab menolak langkah sepihak apa pun yang dimaksudkan untuk mengubah status Yerusalem yang kini diterima secara internasional," kata persetujuan tertulis menteri-menteri blok tersebut.

Langkah tersebut menunjukkan bahwa Amerika Serikat telah memilih untuk "menanggalkan status sponsor dan mediatornya dalam proses perdamaian Timur Tengah," tambah pernyataan itu.

Pada Rabu, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sebuah keputusan yang membalikkan kebijakan AS selama berpuluh tahun untuk bersikap netral soal kota suci tersebut.

Keputusan ini menimbulkan demonstrasi besar di wilayah Palestinda dan negara-negara Muslim lainnya.

Yerusalem masih berada di pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina yang berharap Yerusalem Timur -- kini diduduki oleh Israel -- kelak menjadi ibu kota negara Palestina.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın