Politik, Dunia, Regional

Laut China Selatan memanas, Indonesia tegaskan bukan kubu AS atau China

Meski demikian, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus mengikuti perkembangan dan aktif berkomunikasi dengan negara di kawasan

Erric Permana  | 18.06.2020 - Update : 19.06.2020
Laut China Selatan memanas, Indonesia tegaskan bukan kubu AS atau China Ilustrasi: (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Indonesia menegaskan tidak akan terlibat atau menjadi bagian dari Amerika Serikat ataupun China menyusul ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan.

Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan sesuai dengan aturan perundang-undangan dan konstitusi, Indonesia tidak akan terlibat dalam konflik tersebut.

"Yang jelas gini, kita tidak akan jadi proxy, proxy manapun. Kita tidak punya keterkaitan dengan pakta pertahanan dimanapun. Dengan siapapun. Gitu yah," ujar Dahnil dalam sebuah diskusi pada Kamis.

Menurut Dahnil, jika Indonesia menjadi bagian dari salah satu pihak yang berkonflik maka wilayah tanah air akan menjadi medan pertempuran apabila terjadi perang terbuka.

"Kalau ada misalnya yang saya katakan, kan kita banyak hubungan ekonomi yang besar dengan China. Tidak ada masalah itu kemudian tidak membuat kita terikat dan mengikat sikap kita harus ikut China dan atau Amerika," kata dia.

Meski demikian kata dia, diplomasi pertahanan terus dilakukan oleh Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus mengikuti perkembangan yang terjadi di Laut China Selatan.

Bahkan, kata Dahnil, Prabowo terus melakukan komunikasi dengan menteri pertahanan negara-negara di kawasan.

"Terakhir kemarin dengan Menteri Pertahanan Australia, sebelumnya Menteri Pertahanan Amerika Serikat, juga Menteri Pertahanan China. Terakhir kemarin juga dengan Menhan Malaysia," jelas dia.

"Kemudian beberapa hari ke depan juga beliau akan bicara dengan banyak menteri-menteri pertahanan itu dalam rangka membangun tadi, collective security system. Jadi yang dibangun itu adalah atmosfirnya adalah solidaritas yang dibangun itu adalah perdamaian," pungkas dia.

Dahnil pun khawatir, konflik tersebut akan menyeret banyak negara yang merupakan bagian dari sekutu Amerika Serikat dan China.

Berdasarkan pemberitaan di sejumlah media, kondisi di Laut China Selatan memanas karena kedua pihak mengerahkan kapal perang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.