KTT Mesir desak akhiri pertempuran di Libya
Pertemuan puncak itu dihadiri oleh perwakilan tingkat tinggi dari Mesir, Rwanda, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo
Ankara
Hamdi Yildiz
KAIRO
Pertemuan puncak untuk membahas situasi politik dan keamanan di Libya digelar ibu kota Mesir pada Selasa.
Dalam pertemuan itu, para peserta menyerukan pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai gencatan senjata dan memulai negosiasi.
Dalam deklarasi penutupan puncak, Pemerintah Libya yang diakui PBB untuk Kesepakatan Nasional (GNA) dan pasukan pendukung komandan Khalifa Haftar diminta untuk berhenti bertempur.
Deklarasi itu menekankan bahwa kekacauan yang diciptakan oleh milisi bersenjata harus diakhiri dan hanya Angkatan Bersenjata Libya dan pasukan polisi yang boleh memiliki senjata.
Menurut deklarasi tersebut, krisis di Libya telah mempengaruhi negara-negara Afrika dan mereka menginginkan solusi politik.
KTT itu dihadiri oleh perwakilan tingkat tinggi dari Mesir, Rwanda, Afrika Selatan, dan Republik Demokratik Kongo.
Libya dilanda gejolak sejak Muammar Gaddafi digulingkan dan terbunuh dalam pemberontakan yang didukung NATO pada 2011.
Sejak itu, dua kursi kekuasaan yang saling bersaing muncul di Libya: satu di Libya timur; dan satu lagi di Tripoli.
*Laporan ini ditulis oleh Ali Murat Alhas
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.