Dunia

KTT ASEAN digelar di Malaysia dengan agenda isu-isu regional utama

Tarif AS, konflik Myanmar dan sengketa maritim di Laut Cina Selatan termasuk dalam agenda utama

26.05.2025 - Update : 29.05.2025
KTT ASEAN digelar di Malaysia dengan agenda isu-isu regional utama

ANKARA

KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-46 dimulai pada Senin di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, saat para pemimpin ASEAN berkumpul untuk membahas isu-isu utama regional dan global termasuk tarif Amerika Serikat (AS), konflik di Myanmar, dan sengketa maritim di Laut China Selatan.

Acara tersebut dimulai dengan jabat tangan tradisional ASEAN sesaat sebelum para pemimpin bersiap membahas tantangan, prioritas strategis, dan upaya untuk memperkuat persatuan regional, demikian laporan dari Malay Mail.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, sebagai ketua bergilir, memimpin pertemuan tersebut.

Dalam pernyataan pembukaannya, Anwar mengatakan dia telah menulis surat kepada Presiden AS Donald Trump untuk meminta pertemuan tingkat tinggi ASEAN-AS tahun ini guna menyelesaikan masalah tarif.

"Sesungguhnya, transisi dalam tatanan geopolitik sedang berlangsung dan sistem perdagangan global berada di bawah tekanan lebih lanjut dengan penerapan tarif sepihak AS baru-baru ini," kata PM Malaysia.

"Proteksionisme bangkit kembali saat kita menyaksikan multilateralisme hancur berantakan," tambah dia.

Negara-negara anggota ASEAN telah terkena tarif AS mulai dari 10% hingga 49%, tetapi Trump mengumumkan penghentian sementara tarif selama 90 hari bulan lalu, yang mendorong negara-negara tersebut untuk segera memulai pembicaraan dengan Washington.

ASEAN memiliki kemampuan untuk mengatasi ketegangan geopolitik yang berasal dari “tindakan sewenang-wenang” negara-negara besar, imbuh Anwar.

Anwar mengatakan kawasan Asia Tenggara selalu bergantung pada inklusivitas, supremasi hukum, dan perdagangan terbuka untuk tumbuh, tetapi "kemakmuran kini terancam.*

"Bagi ASEAN, perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kita sering bergantung pada tatanan internasional yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan yang berlandaskan pada arus perdagangan, modal, dan manusia yang bebas," ujar dia, sambil menambahkan "fondasi-fondasi ini kini tengah dibongkar di bawah tekanan tindakan sewenang-wenang."

“Namun sekali lagi, saya sangat yakin pada keteguhan dan daya tahan ASEAN untuk menghadapi tantangan dan mengatasi badai ketidakpastian yang kita hadapi,” sebut dia.

Anwar juga menekankan pentingnya memperkuat kerja sama dengan mitra-mitra sahabat kelompok tersebut, dan mencatat pentingnya pertemuan puncak ASEAN-China-GCC yang pertama kali diadakan, yang mempertemukan blok tersebut dengan China sebagai mitra ekonomi terbesar di kawasan tersebut dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC).

KTT ini juga mencakup Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Perwakilan Majelis Antar Parlemen ASEAN, Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Perwakilan Pemuda ASEAN, dan Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Perwakilan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN.

Titik fokus hari itu adalah penandatanganan Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: "Masa Depan Kita Bersama".

ASEAN adalah organisasi antarpemerintah internasional beranggotakan 10 orang yang terdiri dari Indonesia, Vietnam, Laos, Brunei, Thailand, Myanmar, Filipina, Kamboja, Singapura, dan Malaysia.

Malaysia mengambil alih kepemimpinan bergilir ASEAN pada tahun 2025.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın