Korban tewas akibat ebola di Kongo meningkat
Dari 426 kasus demam berdarah yang menimpa negara tersebut, 379 orang di antaranya diidentifikasi terjangkit virus ebola
Dakar
Alaattin Doğru
DAKAR
Kementerian Kesehatan Republik Demokratik Kongo mendeteksi sebanyak 426 kasus demam berdarah sejak merebaknya wabah ebola yang bermula dari provinsi Beni dan menyebar ke provinsi Ituri.
Dari 426 kasus demam berdarah tersebut 379 orang di antaranya diidentifikasi terjangkit virus ebola.
Sejauh ini, sebanyak 198 orang tewas akibat terjangkit penyakit tersebut, sedang 126 orang lainnya yang terdeteksi virus itu kini dikabarkan telah sembuh.
Namun terdapat lebih dari 47 kematian dari 426 kasus demam berdarah yang bukan berasal dari virus ebola.
Hingga kini, 28.727 orang telah divaksinasi setelah kampanye anti wabah Ebola ke-10 di Republik Demokratik Kongo diluncurkan pada 8 Agustus.
Ebola pertama kali muncul di Kongo pada tahun 1976 dan pada bulan Desember 2013 penyakit itu menyebar di Afrika Barat.
Sebanyak 11 ribu lebih dari sekitar 30 ribu orang terinfeksi ebola di Guinea, Liberia dan Sierra Leone meninggal dunia sepanjang tahun 2014-2017.
Kivu Utara adalah salah satu provinsi dengan kepadatan penduduk tertinggi, yaitu lebih dari 8 juta penduduk.
WHO telah meminta negara-negara tetangga DRC - Rwanda, Uganda, dan Burundi - untuk memperketat pengawasan di sepanjang perbatasan dengan provinsi Kivu Utara.
Menurut WHO, risiko penyebaran epidemi sangat tinggi karena banyaknya pengungsi internal (IDP) di wilayah tersebut dan perpindahan orang-orang ke Uganda.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
