Dunia

Kemenlu ungkap WNI di Afghanistan dalam kondisi aman

Pemerintah Indonesia belum berencana menjemput WNI di Afghanistan, tetapi KBRI di Kabul sudah menyiapkan rencana kontingensi

Devina Halim  | 23.07.2021 - Update : 25.07.2021
Kemenlu ungkap WNI di Afghanistan dalam kondisi aman Umat ​​Muslim tiba untuk menunaikan salat Idul Adha di Kabul, Afghanistan pada 20 Juli 2021. (Sayed Khodaiberdi Sadat - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Kementerian Luar Negeri RI memastikan enam warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Afghanistan dalam keadaan aman di tengah situasi yang memanas antara Taliban dengan pasukan pemerintah setempat.

​Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu Judha Nugraha mengungkapkan pihaknya serta KBRI di Kabul terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan.

“KBRI juga selalu menjalin komunikasi dengan para WNI untuk selalu berhati-hati dan waspada, serta terus menjalin kontak dengan KBRI,” kata Judha kepada Anadolu Agency, Jumat.

Menurut Judha, pemerintah Indonesia belum berencana menjemput para WNI yang berada di Afghanistan.

“Namun, KBRI telah siapkan rencana kontingensi jika keadaan semakin memburuk. Saat ini akses penerbangan keluar Afghanistan juga masih terbuka,” ungkap Judha.

Desakan evakuasi WNI

Di sisi lain, anggota Komisi I DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah mendesak pemerintah agar mengevakuasi para WNI di Afghanistan.

Menurut Rizki, Kemenlu RI tidak cukup hanya sekadar mengimbau para WNI agar segera meninggalkan negara tersebut.

“Pemerintah harus turun langsung, mendata seluruh WNI di sana, dan yang paling penting melakukan evakuasi atau penjemputan, serta menyiapkan kebutuhan mereka,” ungkap Rizki dalam keterangannya, Jumat.

Rizki juga meminta pemerintah Indonesia berperan aktif demi terwujudnya gencatan senjata dan perdamaian di negara tersebut.

Pertempuran sengit antara pasukan Afghanistan dan Taliban berlanjut di tengah penarikan pasukan asing dari negara itu.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan misi militer AS di Afghanistan akan berakhir pada 31 Agustus.

Militer AS mengatakan pada pekan lalu bahwa proses penarikan sudah 95 persen selesai.

Awal Juli silam, Taliban mengklaim bahwa pihaknya kini telah menguasai 85 persen wilayah Afghanistan.

Kelompok tersebut mengaku menguasai 250 dari 398 distrik di Afghanistan.

Putaran terakhir negosiasi intra-Afghanistan gagal memberikan terobosan, sementara pemerintah Afghanistan dan Taliban pada Minggu berjanji untuk bertemu lagi dan mempercepat pembicaraan damai tingkat tinggi di Doha, Qatar.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.