
Ankara
Cankut Tasdan
ANKARA
Organisasi Teroris Fetullah (FETO) adalah kelompok teror generasi baru yang selain menjadi ancaman bagi Turki, juga merupakan bahaya potensial bagi perdamaian dan keamanan internasional, menurut laporan Akademi Kepolisian Turki.
Kelompok teroris itu juga memiliki potensi untuk mempengaruhi hubungan antar-negara, kata laporan tersebut, memberikan penjelasan rinci tentang hubungannya dengan badan intelijen asing dan kegiatannya di berbagai belahan dunia.
Laporan tersebut mencakup informasi tentang sejarah organisasi, karakteristik dasar dan tujuan serta hubungannya dengan media dan sektor pendidikan serta strukturnya di Eropa, Balkan, Timur Tengah, Afrika, Rusia, Asia Tengah dan Kaukasus.
Berfokus pada hubungannya dengan Amerika Serikat, di mana markas besar kelompok itu berada, laporan tersebut mengatakan FETO memiliki infiltrasi yang kuat di negara-negara Eropa dan menekankan bahwa diperlukan perjuangan internasional untuk melawannya.
FETO dan pemimpinnya yang berbasis di AS Fetullah Gulen mengatur kudeta yang berhasil dikalahkan pada 15 Juli 2016, yang menyebabkan 251 orang tewas dan hampir 2.200 terluka.
Ankara juga menuduh FETO berada di balik kampanye jangka panjang untuk menggulingkan negara melalui infiltrasi institusi Turki, khususnya militer, polisi, dan pengadilan.
Laporan itu menekankan pada kesamaan kelompok dengan organisasi-organisasi teroris etnis sayap kiri dan mengatakan bahwa organisasi itu menghancurkan target-targetnya, yang tidak dapat dilenyapkannya melalui kegiatan hukum politik dan masyarakat sipil, dengan pembunuhan dan ancaman.
"Kelompok teror itu menyamarkan niat sesungguhnya untuk berbaur dengan simpatisannya di Turki dan kekuatan barat," tulis laporan itu.
Laporan tersebut juga menggambarkan FETO sebagai organisasi ilegal yang menempatkan dirinya sebagai gerakan keagamaan atau masyarakat sipil.
"Struktur FETO merupakan struktur radikalisasi kultus modern terbaru, paling berdarah dan paling global," ungkap laporan tersebut.
Kelompok teroris itu telah menyusup ke sistem peradilan dan pendidikan, media, intelijen, lembaga keamanan serta tentara.
Para hakim dan jaksa Turki yang terkait FETO, yang pada awalnya terlihat tidak mengetahui satu sama lain, terungkap melakukan pembicaraan dengan nomor telepon yang sama di luar negeri.
Laporan tersebut menggarisbawahi ikatan kuat kelompok itu dengan organisasi media, yang digunakan sebagai platform untuk menyusup ke data dan informasi untuk tujuan mereka sendiri.
Melalui sekolah dan asosiasinya, FETO menyembunyikan kegiatan ilegal mereka di seluruh dunia.
Laporan mengungkapkan bahwa kelompok itu mengelola sekolah dan asosiasi mereka atas nama warga negara asing.
"Melalui jaringan lembaga pendidikan mereka, kelompok itu juga mendapatkan sumber daya manusia," tambahnya.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.