Türkİye, Dunia

Kelompok astronom pimpinan Turki temukan eksoplanet baru, satu di antaranya mungkin mendukung kehidupan

Satu dari empat eksoplanet yang baru ditemukan mengorbit di dalam zona layak huni bintangnya, yang kemungkinan memungkinkan adanya air dalam bentuk cair.

11.11.2025 - Update : 11.11.2025
Kelompok astronom pimpinan Turki temukan eksoplanet baru, satu di antaranya mungkin mendukung kehidupan

ANKARA

Sebuah tim astronom dunia yang dipimpin oleh ilmuwan asal Turki telah menemukan empat eksoplanet baru, salah satunya berada di tepi dalam zona layak huni bintangnya dan diduga memiliki atmosfer, berjarak 90 tahun cahaya dari Bumi.

Penemuan ini berasal dari disertasi doktoral kandidat PhD asal Turkiye, Selcuk Yalcinkaya, berjudul “Discovery and Validation of Four Super-Earth to Neptune-sized Planets around M Dwarfs” (Penemuan dan Validasi Empat Planet Berukuran Super-Bumi hingga Neptunus di Sekitar Bintang Katai M), yang dipublikasikan dalam edisi Oktober 2025 jurnal Astronomy & Astrophysics, salah satu publikasi paling bergengsi di bidangnya.

Yalcinkaya, yang bekerja sebagai asisten peneliti di Departemen Astronomi dan Ilmu Antariksa Universitas Ankara, menerima dana hibah dari Dewan Riset Ilmiah dan Teknologi Turkiye (Tubitak) melalui “Program Beasiswa Riset Internasional untuk Mahasiswa PhD,” saat ia melakukan sebagian penelitiannya di Universitas Liege di Belgia.

Penelitiannya dilakukan bersama tim astronom internasional, termasuk seorang penerima Nobel, dengan memanfaatkan metode transit dan kecepatan radial yang umum digunakan untuk menemukan planet.

Penemuan ini mencakup dua planet yang mengorbit bintang kecil dan dingin TOI-5799, serta masing-masing satu planet di sekitar TOI-1743 dan TOI-6223. Data diperoleh dari Observatorium AU Kreiken dan Observatorium Nasional Turkiye.

Salah satu eksoplanet yang ditemukan di sistem TOI-5799, yaitu TOI-5799c, berada di zona layak huni bintangnya — meskipun berjarak 90 tahun cahaya dari Bumi.

Yalcinkaya mengatakan kepada Anadolu bahwa planet-planet yang ditemukan timnya sebelumnya telah diidentifikasi sebagai kandidat eksoplanet berdasarkan pengamatan Teleskop Antariksa TESS.

Teleskop tersebut memantau sinyal transit selama 30 hari di luar angkasa, sementara para peneliti di Bumi menggunakan teleskop observatorium untuk menentukan bintang mana di wilayah tersebut yang memancarkan sinyal, dan apakah sinyal itu benar berasal dari bintang tersebut atau bintang lain di sekitarnya.

“Salah satu planet yang kami temukan, TOI-6223b, berukuran sebesar Neptunus namun sangat dekat dengan bintangnya — itulah sebabnya disebut ‘hot Neptune’,” jelasnya. “Meski memiliki radius mirip Neptunus, kami perlu meneliti gas apa yang ada di atmosfernya.”

“Sementara itu, TOI-1743b adalah planet super-Earth — sekitar 70% lebih besar dari Bumi dan bersifat terestrial,” tambahnya. “Kemungkinan besar planet ini tidak dapat mempertahankan gas volatil di atmosfernya karena jaraknya sangat dekat dengan bintang induknya, sehingga sangat panas.”

Yalcinkaya mengatakan sistem TOI-5799 menarik perhatian karena menjadi tuan rumah bagi dua dari empat eksoplanet yang baru ditemukan — TOI-5799b dan TOI-5799c — keduanya sekitar 70% lebih besar dari Bumi dan kemungkinan bersifat terestrial.

Sementara TOI-5799b mengorbit sangat dekat dengan bintangnya sehingga panas, TOI-5799c berada di zona layak huni dan menyelesaikan satu orbit setiap 14 hari.

“Eksoplanet ini berada pada jarak di mana air berpotensi ada dalam bentuk cair karena suhu permukaannya sekitar 63 derajat Celsius, namun keberadaan atmosfer bisa mengubah kondisi tersebut karena kita belum tahu seperti apa atmosfernya,” ujarnya. “Bisa jadi jauh lebih panas atau lebih dingin dari yang diperkirakan — kita belum tahu.”

“Jika ada kehidupan di sana, mungkin ada tanda-tanda biologis di atmosfernya — kita dapat mengamatinya di masa depan untuk mengetahui apakah ada kehidupan atau tidak,” tambahnya. “Kehidupan mungkin ada di banyak planet, namun jika ada di TOI-5799c, kemungkinan itu bisa kita deteksi.”

Ozgur Basturk, profesor astronomi dan ilmu antariksa di Universitas Ankara sekaligus pembimbing penelitian tersebut, mengatakan kepada Anadolu bahwa pengamatan dilakukan dengan hampir 20 teleskop di seluruh dunia — dari Chili hingga Türkiye, dan dari Meksiko hingga Kepulauan Canary.

“TOI-5799c adalah planet yang berada di zona layak huni, namun itu tidak serta-merta berarti kehidupan ada di sana,” ujarnya.

“Kita perlu mengetahui apakah planet ini memiliki atmosfer — dan inilah yang ingin diteliti Yalcinkaya selanjutnya,” tambahnya.

Basturk menyebut Teleskop Luar Angkasa James Webb dapat digunakan untuk mengamati transit eksoplanet tersebut guna melihat apakah terdapat tanda-tanda kehidupan di atmosfernya.

“Belum ada planet terestrial yang terkonfirmasi memiliki atmosfer, namun planet ini, TOI-5799c, termasuk salah satu kandidatnya,” ujarnya.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.