Kasus Covid-19 Australia melonjak, Kota Melbourne kembali ditutup
Peningkatan infeksi juga menyebabkan penutupan perbatasan NSW-Victoria
Ankara
Riyaz ul Khaliq
ANKARA
Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, pada Selasa mengumumkan bahwa Kota Metropolitan Melbourne kembali ditutup setelah mencatat lonjakan jumlah kasus Covid-19 harian tertinggi sejak dimulainya wabah.
Negara bagian itu mencatat 191 infeksi baru dalam semalam, sehari setelah pemerintah menutup perbatasan New South Wales-Victoria.
Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Negara Bagian Daniel Andrews mengumumkan bahwa pembatasan berlaku selama enam minggu.
"Kemarin, kita mencapai tonggak baru yang suram, kasus terbanyak dalam satu hari. Hari ini, kita melampaui itu. Jelas kita berada di puncak gelombang kedua dan kita tidak bisa membiarkan virus ini menembus masyarakat," ujar Andrews.
"Karena itulah berdasarkan saran dari Kepala Dinas Kesehatan, pembatasan 'Tetap di Rumah' tahap 3 akan diberlakukan kembali di seluruh Kota Metropolitan Melbourne dan Mitchell Shire mulai Rabu 8 Juli pukul 11:59 malam," lanjut dia.
Dia mengatakan bahwa orang-orang di wilayah tersebut hanya boleh meninggalkan rumah mereka untuk berbelanja makanan dan barang-barang penting, perawatan dan pengasuhan, latihan harian, bekerja dan belajar.
"Tetap di rumah. Tetap di rumah. Tetap di rumah. Jika perlu diulang, tetap di rumah. Kita berjuang melawan pandemi global dan mematikan," tegas perdana menteri.
Restoran dan kafe akan kembali ke layanan khusus bawa pulang dan pesan antar saja. Layanan kecantikan dan pribadi, hiburan dan tempat budaya akan ditutup, sementara olahraga komunitas juga akan dihentikan.
Sementara itu, Andrews meminta Perdana Menteri Scott Morrison untuk menempatkan 260 pasukan Angkatan Pertahanan Australia di sepanjang perbatasan dengan negara bagian lain, lansir harian Sydney Morning Herald.
Pasukan akan membantu dengan dukungan darat dalam melakukan penutupan jalan di Melbourne.
Australia telah mencatat 8.755 kasus Covid-19 hingga saat ini, dengan 839 kasus aktif, sementara dan sisanya dinyatakan sembuh.
Sementara itu, 106 orang meninggal dunia akibat infeksi virus.