
ISTANBUL
China pada Senin mengatakan Beijing mempertahankan "komunikasi yang erat pada semua tingkatan" dengan Rusia setelah krisis antara otoritas Rusia dengan kelompok paramiliter Wagner.
“Kedua negara telah mempertahankan komunikasi yang erat di semua tingkatan,” kata Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, ketika ditanya apakah para pemimpin China dan Rusia mengadakan pembicaraan atas pemberontakan kelompok Wagner.
“Insiden itu adalah urusan dalam negeri Rusia,” kata Mao, menurut harian China Global Times.
Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok paramiliter Wagner, membatalkan serangannya ke Moskow dan akan meninggalkan Rusia menuju Belarus.
Ketegangan antara Kremlin dan Wagner meningkat setelah Prigozhin menuduh pasukan Rusia menyerang milisinya.
Rusia membantah tuduhan tersebut.
Moskow mengutus Wakil Menteri Luar Negeri Andrei Rudenko ke Beijing guna mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri China Qin Gang pada Minggu.
Menyebut pemberontakan Wagner sebagai "urusan internal" Rusia, Beijing pada Minggu malam mengatakan, "Sebagai tetangga yang ramah dan mitra kerja sama strategis yang komprehensif di era baru, China mendukung Rusia dalam menjaga stabilitas nasional dan mencapai pembangunan dan kemakmuran."
Pernyataan itu kembali disampaikan oleh Mao saat konferensi persnya pada Senin di Beijing.
Prigozhin, dalam beberapa bulan terakhir, berulang kali menuduh Kementerian Pertahanan Rusia dan Menteri Pertahanan Sergey Shoygu tidak memasok senjata yang cukup kepada kelompok paramiliter.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.