Dunia

Belgia hadapi lonjakan harga pangan

Meskipun harga energi turun, konsumen tidak dapat memanfaatkan inflasi nol persen karena tingginya pajak

Maria Elisa Hospita  | 14.08.2020 - Update : 15.08.2020
Belgia hadapi lonjakan harga pangan Ilustrasi salah satu kota di Belgia (Foto file - Anadolu Agency)

Brussels Hoofdstedelijk Gewest

Agnes Szucs

BRUSSEL

Konsumen Belgia tidak dapat mengambil keuntungan dari inflasi nol persen di negara mereka karena tingginya harga pangan dan pajak energi.

Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Kementerian Ekonomi Belgia, inflasi atau indeks harga konsumen turun menjadi 0 persen pada trimester kedua tahun ini.

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan harga energi sebesar 16,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menyusul penurunan harga minyak dan gas internasional.

Namun, konsumen Belgia tetap membayar tagihan listrik terbesar di kawasan Eropa karena pajak yang tinggi.

Sebagai perbandingan, rata-rata rumah tangga di Belgia dikenai biaya listrik EUR912,6 (USD1.080) dalam setahun, sedangkan tagihan setahun di Prancis dan Belanda masing-masingnya hanya EUR657,5 (USD778) dan EUR571,9 (USD 677).

Harga pangan di Belgia juga mengalami kenaikan dengan rata-rata 3,2 persen dibanding tahun lalu.

Selain itu, swalayan menaikkan harga hingga lima persen sejak Belgia memberlakukan karantina wilayah pada Maret, dan belum menurunkannya kembali.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.